MAKALAH
ANALISIS STRATEGI WINGS FOOD
TERHADAP PASAR
Dosen Pembimbing : Dian Prihardini
Wibawa
DI SUSUN OLEH:
-
Mutiara Agustin (3021411066)
-
Peni Rozalini (3021411080)
-
Riza Eka Saputri (3021411095)
-
Rinando Ken Rokar (3021411093)
5 MN 3
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
BANGKA BELITUNG
2016
i
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala hidayah dan rahmat-Nya, sehingga
kelompok kami dapat menyelesaikan Makalah yang bertemakan Analisis Strategi Perusahaan Terhadap Pasar.
Makalah kami dapat kami tulis atas kerja sama para anggota dari kelompok kami.
Dengan adanya Makalah ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan pemahaman para
pembaca tentang masalah yang ditulis dalam Makalah kami ini.
Dalam
penyusunan makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Oleh karena itu,
kami mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan Makalah ini. Dan semoga
Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Balun Ijuk, 30 September
2016
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan bisnis saat ini
dibandingkan dengan lima atau sepuluh tahun yang lalu,sangat berbeda.Dimana era
globalisasi saat ini, Persaingan di dunia bisnis menjadi sangat ketat. Itu
semua dapat dilihat dari banyaknya perusahaan baru yang bermunculan.
Oleh karena itu, perusahaan harus bisa beradaptasi terhadap perkambangan yang sedang
terjadi saat ini. Di dalam dunia bisnis saat ini, perusahaan-perusahaan sudah
berdiri berdampingan, semakin ketatnya persaingan dari perusahaan sejenis serta
bertambahnya pendatang – pendatang baru kedalam bisnis yang sama
Karena itulah PT. Lion wings yang bergerak dibidang produksi kesehatan
,perawatan tubuh berencana untuk menerapkan strategi dengan pelayanan terhadap
pelanggan yang prima dan menekan biaya produksi se efesien dan se efektif
mungkin untuk memenangkan pasar, di dirikan tahun 1891, Lion.co berkomitmen
untuk memenuhi kebutuhan setiap orang dan memperkaya kehidupan setiap orang
dimanapun,inovasi produk untuk menawarkan nilai maksimal mengantisipasi
aspirasi dari konsumennya, produk lion meliputi produk rumah tangga,personal care,
serta makanan dan minuman semua produk ini memiliki tingkat merek yang tinggi
dan pangsa pasar yang besar, lion sendiri mempunyai sejarah yang panjang di
asia,bekerja sama dengan wings.co salah satu pemain besar di pasar Indonesia
Untuk Produk yang sama kemudian lion.co membentuk PT.Lionindojaya pada tahun
1981 sejak itulah lionindojaya mulai memperkuat kapasitas manufakturnya dan
pemasarannya untuk memenuhi permintaan konsumen
1.2
Rumusan Masalah
·
Profil Perusahaan
·
Sejarah Perusahaan
·
Strategi Perusahaan
1.3
Tujuan Penulisan
Menjelaskan kepada pembaca mengenai profil perusahaan,
sejarah perusahaan, dan strategi wings food apakah sudah sesuai dengan pasar
atau belum.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Profil Perusahaan
I. VISI
& MISI
Visi Perusahaan :
Berusaha
untuk dapat memenuhi KEPUASAN PELANGGAN
Misi Perusahaan :
Untuk mencapai Visi perusahaan, kami menerapkan policy dalam:
– Kualitas Produk
– Effisiensi Produksi
– Disiplin Waktu dan Konsistensi dalam Quality
Untuk mencapai Visi perusahaan, kami menerapkan policy dalam:
– Kualitas Produk
– Effisiensi Produksi
– Disiplin Waktu dan Konsistensi dalam Quality
II. Tujuan
Tujuan WINGS
Corporation adalah memproduksi produk-produk berkualitas internasional dengan
harga ekonomis. Produksi pertama Wings dimulai dengan pembuatan sabun cuci
hijau buatan tangan. Dengan produk ini Wings berhasil menembus pasar kompetitif
pada akhir 1940-an. Segera setelah itu, mereka memperkenalkan sebuah produk
baru – krim deterjen yang sangat membantu kebutuhan toileteries rumah tangga.
Setelah itu Wings memperkenalkan produk baru yaitu krim deterjen dan produk
pembersih lainnya dan saluran distribusi yang didirikan di seluruh Indonesia.
Beberapa dekade berikutnya melihat Wings terus memperluas lini produk untuk
berbagai rumah tangga dan produk perawatan pribadi.
III. Sasaran
Wings juga
memperluas jaringan distribusi selama periode ini, ke titik di mana produk yang
tersedia di hampir setiap kota dan desa di setiap provinsi negara itu, situasi
yang ada sampai hari ini. Wings saat ini memproduksi dan menjual ratusan
kebutuhan rumah tangga dan produk perawatan pribadi, dan baru-baru memperluas lini
produknya termasuk minuman dan mie instan.
Hari ini,
Wings diakui sebagai produsen lokal terkemuka dan distributor rumah tangga dan
produk perawatan pribadi. Menjadi sebuah kelompok bisnis yang dinamis dan
beragam, Wings masih didedikasikan untuk visi awal perusahaan konsumen dengan
menyediakan rumah tangga dan produk perawatan pribadi kualitas tanpa kompromi.
2.2 Sejarah Perusahaan
Wings
corporation didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, Indonesia. Selama lima puluh
terakhir perusahaan ini telah berkembang dari sebuah industri rumah kecil
menjadi pemimpin pasar yang memperkerjakan ribuan orang dengan pabrik berlokasi
di Jakarta dan Surabaya.
Tujuan dari Wings Corporation adalah memproduksi
produk-produk kualitas Internasional dengan harga ekonomis. Produksi pertama
adalah dengan pembuatan sabun cuci hijau buatan tangan. Dengan produk ini,
Wings berhasil menembus pasar kompetitif pada akhir tahun 1940-an.
Setelah itu Wings memperkenalkan produk baru yaitu
krim deterjen dan produk pembersih lainnya dan saluran distribusi yang
didirikan di seluruh Indonesia. Beberapa dekade berikutnya melihat Wings terus
memperluas lini produk untuk berbagai rumah tangga dan produk perawatan
pribadi.
Wings juga memperluas jaringan distribusi selama
periode ini, ke titik di mana produk yang tersedia di hampir setiap kota dan
desa di setiap provinsi negara itu, situasi yang ada sampai hari ini. Wings
saat ini memproduksi dan menjual ratusan SKU rumah tangga dan produk perawatan
pribadi, dan baru-baru memperluas lini produknya termasuk minuman dan mie
instan.
Hari ini, Wings diakui sebagai produsen lokal
terkemuka dan distributor rumah tangga dan produk perawatan pribadi. Menjadi
sebuah kelompok bisnis yang dinamis dan beragam, Wings masih didedikasikan
untuk visi awal perusahaan konsumen dengan menyediakan rumah tangga dan produk
perawatan pribadi kualitas tanpa kompromi.
PERKEMBANGAN
PERUSAHAAN
Agar bisa menjadi pemain global, Grup Wings
harus terus meluaskan pasarnya ke negara yang penduduknya banyak seperti
Amerika Latin, India dan Cina. Juga, membangun merek dan tim pemasaran yang
hebat di luar negeri.
Di industri toiletris Tanah Air, ada tiga pemain besar
yang merangsek dan menguasai pasar: Unilever, Procter & Gamble (P&G),
dan Wings. Pemain yang disebut pertama dan kedua adalah perusahaan
multinasional. Pemain ketiga adalah pemain lokal yang mampu bertengger di
puncak dan menandingi raksasa toiletris dunia. Dengan bendera PT Sayap Mas
Utama, PT Wings Surya dan PT Lioninda Jaya, puluhan produk keluaran kelompok usaha
yang bermarkas di Kota Buaya ini, sudah sangat familier di tengah masyarakat.
Sebut saja detergen Wings, Giv, Nuvo, Ciptadent, Kodomo, Mama Lemon, So Klin,
Daia, Smile Up, dan masih banyak lagi produk toiletris lainnya.
Hampir semua produk toiletris Wings menempel ketat
produk sejenis milik raksasa Unilever. Sekadar menyebut contoh: Nuvo dengan
Lifebuoy, So Klin dengan Rinso, So Klin Pewangi dengan Molto, Sunlight dengan
Mama Lemon. Di mata Handito Joewono, Chief Strategy Consultant Arrbey,
produk toiletris Wings memang terbukti memiliki posisi yang cukup kuat di
pasar. Wings cukup mampu menghadapi pemain asing seperti Unilever. “Menjadi
nomor satu atau dua,” ungkapnya.
Kedigdayaan Wings tak hanya di ranah toiletris yang
mampu membuat raksasa toiletris dunia Unilever ketar-ketir. Di industri makanan
pun, raksasa Indofood dibuat kalang kabut dengan kehadiran Mie Sedaap yang
diluncurkan Wings pada April 2003. Hanya dalam tempo setahun, Mie Sedaap
berhasil “mencuri” 12% pangsa pasar Indofood. Meski tidak ada data angka,
pertumbuhan Mie Sedaap terus melejit. Hal ini terlihat dari penambahan mesin
dan kapasitas produksi di dua pabrik Gresik dan Bekasi. Tak pelak, Indofood
yang selama ini melenggang sendirian tertohok dan secara agresif langsung
meluncurkan tiga merek tandingan: Mie Sayaaap, Sarimi dan SuperMi Sedaaap.
Selain merangsek pasar dengan Mie Sedaap, Grup Wings juga membombardir
pasar dengan produk minuman Jas-Jus dan Ale-Ale. Kedua produk ini terlihat
cukup mengkilap di pasar.
Tak hanya berjaya di bisnis toiletris dan makanan.
Kelompok usaha yang dibangun oleh duet Johanes Ferdinand Katuari dan Harjo
Sutanto pada 1948 ini telah menggurita ke berbagai sektor. Kelapa sawit,
perbankan, bahan bangunan, kimia, dan properti pun dirambahnya. Di bisnis
properti, Grup Wings memiliki sejumlah proyek perumahan prestisius, sebut saja
Raffles Hill di Cibubur yang diambil alih dari PT Gunung Subur Sentosa karena
kesulitan likuiditas saat krismon 1998. Di Surabaya, Grup Wings membangun
perumahan Nirwana Executive, Palem Indah, dan Palem Indah Permai.
Properti ritel komersial juga dilirik. Bergandengan
dengan raksasa rokok Grup Djarum, mereka membesut Pulau Gadung Trade Center
lewat bendera PT Nagaraja Lestari. Tak hanya di proyek tersebut kolaborasi dua
raksasa itu, kabarnya di proyek Superblok Grand Indonesia Jakarta pun, Grup
Wings punya andil cukup besar. Boleh jadi kolaborasi ini dipicu karena mereka
menjalin hubungan besan. Masih di bisnis properti, Grup Wings juga mengibarkan
Apartemen Patra Maisonette di Jakarta.
Di bisnis bahan bangunan, Grup Wings mengembangkan
keramik lantai dengan merek Milan (Milan Ceramics) sejak tahun 1989. Selain
memproduksi Milan, di bawah PT Adyabuana Persada juga mengembangkan merek
Hercules. Selain itu, bergandengan dengan Siam Cement (Thailand) sejak 1997
Grup Wings masuk ke bisnis papan gipsum dan plester gipsum. Menggunakan bendera
PT Siam-Indo Gypsum Industry, merek yang dikembangkan adalah Elephant. Masih
bermitra dengan Siam Cement, lewat PT Siam-Indo Concrete Product, Wings memproduksi
bahan semen fiber untuk pengatapan. Selain itu, Wings pun merambah bisnis
genteng keramik clay dengan merek M-Class.
Di sektor keuangan, Grup Wings masuk ke bisnis
sekuritas dengan mengakuisisi PT UOB Kay Hian Securities pada 1994. Tahun 2001,
Wings kembali mengibarkan perusahaan sekuritas dengan bendera Ekokapital
Sekuritas. Di sektor keuangan, Wings juga mengibarkan Bank Ekonomi. Tahun lalu,
98,96% saham Bank Ekonomi dijual ke HSBC dengan nilai sekitar Rp 7 triliun.
Dengan gurita bisnis tersebut, diperkirakan total
kekayaan Grup Wings mencapai Rp 13 triliun. Dan, sejak 2006, keluarga
Katuari sudah masuk 10 besar pengusaha terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes.
Menurut Handito, meski masuk ke berbagai ranah bisnis, Grup Wings masih akan
fokus pada dua bisnis utamanya: toiletris dan makanan.“Mereka memiliki komitmen
yang sangat besar dalam membesarkan kedua bisnis tersebut. Dan hasilnya cukup
terlihat, di mana Wings cukup mampu menghadapi pemain-pemain asing seperti
Unilever,” Handito menegaskan. Menurut Handito, penting
bagi Grup Wings terus memperhatikan dua pilar yang telah
melambungkan perusahaan yang berawal dari home industry menjadi
raksasa bisnis ini. Grup Wings tidak boleh kehilangan konsentrasinya dalam
mengembangkan dua pilar bisnis yang memiliki banyak
ragam jenisproduk. “Bagaimanapun Wings adalah salah satu raja
toiletris dan calon raja makanan,” ungkapnya.
Dalam pengamatannya, saat ini posisi produk makanan
Wings memang belum sebesar produk toiletrisnya. Bukan
berarti, Wings tidak mampu membesarkan usaha makanannya itu. Ia melihat
dalam lima tahun terakhir ini Wings memang terlihat berusaha membesarkan
usaha makanannya hingga mampu menjadi ancaman bagi para pesaing yang telah ada
sebelumnya. Lihat saja gebrakannya lewat Mie Sedaap yang membuat Indofood
kebakaran jenggot karena pangsa pasar Indomie tergerus.
Senada Handito, pengamat pemasaran Yadi Budhisetiawan
dari ForceOne juga menilai keunggulan Grup Wings memang pada
bisnis fast moving consumer goods (FMCG) yang menjadi
bisnis inti Grup Wings. Ia menilai pertumbuhan grup ini sangat
fenomenal. “Pertumbuhannya bisa sampai 20% per tahun. Itu sangat
fenomenal karena jika dihitung inflasi saja 6%, bisa tiga kali lipat dari
inflasi,” ujarnya.
Ia melihat ada tiga faktor yang melatarbelakangi
kesuksesan di bidang ini. Pertama, Wings menghasilkan produk yang terjangkau
masyarakat luas. Kedua, kuat dalam jaringan distribusi sehingga ketika
meluncurkan produk baru lebih mudah dengan dukungan distribusi yang luas
dan dalam. Ketiga, menguasai industri oleochemical sehingga
industri toiletris bisa dikuasai.
Kekuatan Grup Wings di bisnis toiletris karena
menguasai juga bisnis hulunya. Wings memang sangat visioner dan mempunyai
konsep yang jelas dalam mengarap industri. Pola ekspansi Grup Wings biasanya
dengan lebih dulu menguasai industri hulu sebelum menggarap hilirnya. Nah, di
industri hulu yang menjadi kekuatannya, Grup Wings menjadi produsen alkylbenzene –
bahan baku utama detergen – terbesar di Asia Pasifik lewat PT Unggul Indah
Cahaya. Dengan kapasitas terpasang lebih dari 200 ribu metrik ton per tahun,
perusahaan ini memasok Wings dan sejumlah produsen lokal, serta melempar ke
negara ASEAN, Eropa, Amerika Serikat dan Australia.
Masih di industri hulu, Grup Wings bergandengan dengan
Grup Djarum dan Grup Lautan Luas membeli Ecogreen Oleochemical dari
Grup Salim. Ecogreen adalah produsenoleochemical terbesar di dunia
dengan kapasitas produksi lebih dari 100 ribu metrik ton per tahun. Oleochemical adalah
bahan baku industri perawatan tubuh, sabun, detergen, makanan, plastik,
farmasi, dan berbagai industri lain. Produksi Ecogreen, 95% diekspor dengan
pasar utama negara Asia (50%) seperti Jepang, Cina dan Korea; Eropa (20%); dan
AS (20%).
Sejatinya, tak hanya produk Ecogreen yang diekspor.
Produk toiletris dan makanan juga mendapat respons cukup bagus di pasar
mancanegara. Menurut pengamatan Yadi, produk toiletris Grup Wings sampai ke
pasar Afrika. Ia mengatakan, untuk pasar global
memang Grup Wings belum bisa disejajarkan dengan pemain seperti
Unilever karena masih tumbuh di pasar negara developing dan underdeveloping.
Namun, untuk masuk ke pasar negara berkembang ini upaya Wings
dengan penetrasi produk detergennya cukup brilian karena masuk dengan
ukuran kecil, ½ kg dan 1 kg. Bandingkan dengan produsen asal AS atau
Eropa yang mengemas produk detergennya berukuran 3-5 kg.
Untuk bisa menjadi pemain global dan bisa disejajarkan
dengan perusahaan sekelas Unilever, Yadi menyarankan
agar Grup Wings terus meluaskan pasarnya ke negara berkembang
yang jumlah penduduknya banyak seperti Amerika latin, India, termasuk ke
Cina. Sementara Handito menyarankan agar Grup
Wings membangun merek dan tim pemasaran di luar negeri untuk lebih bisa
menggarap pasar luar. Ia menandaskan, jaringan distribusi ke luar negeri perlu
diperkuat. “Saya harapkan Grup Wings bisa jadi seperti
P&G-nya Indonesia,” katanya.
Menurut A.B. Susanto, Managing Partner The
Jakarta Consultant Group, kelompok usaha yang sekarang dimotori generasi kedua
Katuari ini sudah menunjukkan eksistensinya di pasar
regional. “Beberapa produknya diekspor ke beberapa negara,” imbuhnya.
Untuk menjadi pemain global, menurutnya, harus mempunyai visi yang diikuti
dengan perencanaan strategi perusahaan yang bagus. Dari rekam jejak
perjalanan Grup Wings, kelompok usaha ini dijalankan dengan visi dan konsep
yang jelas.
Menurut Yadi, Grup Wings yang tumbuh dari bisnis
keluarga ini unik sekali karena melibatkan semua keluarga, sampai om,
tante, dan keponakan pun dilibatkan. “Mereka bisa kompak bekerja
menumbuhkan perusahaan,” katanya. Berbagai kalangan memang menilai meski
perusahaan keluarga, Wings sangat solid. Meski menguasai kepemilikan, di
beberapa perusahaan keluarga Katuari tak selalu menjadi pucuk
pimpinan. Sejauh ini Handito menilai, keluarga Katuari men-treat bisnisnya
dengan profesional. Mereka juga banyak menggunakan tenaga profesional di
perusahaan. “Dan hasilnya terlihat dari pencapaian mereka sejauh ini,” ujarnya.
STUKTUR
ORGANISASI PERUSAHAAN
Yang
dimaksud dengan struktur organisasi adalah suatu susunan dengan hubungan antar
bagian dalam organisasi maka para karyawan dapat mengetahui dengan jelas tugas,
wewenang, dan tanggung jawab mereka sehingga dapat terjalin kerjasama yang
efektif dan efisien untuk mencapai tugas perusahaan.
Keterangan
di bawah ini merupakan tugas dari struktur organisasi Wings :
1.
Pemasaran dan sales penjualan
Mengidentifikasikan target pasar dan pesaing
potensial, mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan.
Pengembangan produk terintegrasi strategis untuk
setiap merek dan menciptakan identifikasi merek.
Menganalisis tren pasar dan menyiapkan srategi
pemasaran yang tepat untuk target pasar, menjual produk Wings.
Mampu mengembangkan dan mempertahankan hubungan baik
dengan pelanggan, membantu pelanggan dalan pemasaran produk.
e
Mengidentifikasaikan peluang usaha dan berkomunikasi kepada pelanggan.
Mengembangkan kerjasama dengan pelanggan sehingga
dapat memperluas bisnis dan menghasilkan keuntungan maksimal baik kepada
pelanggan dan perusahaan.
2. Produksi
dan Enginering
Untuk bertanggung jawab dalam menjaga proses produksi
untuk mencapai target produksi dengan tetap berkonsentrasi pada kualitas
barang, peralatan, pemeliharaan, dan efesiensi penggunaan bahan baku.
3. Finance
dan Accounting
a
Harus mengerti administrasi, akuntansi dan konsep-konsep keuangan
Pengorganisasian
AP & AR Pemantauan arus kas dan pengoptimalkan keuntungan jangka panjang
Menganalisis data akuntansi, mengidentifikasi masalah dan merencanakan
perbaikan sistem
Bekerja sama
dengan penjualan, pemasaran dan logistik Departemen, serta departemen lain
4. Logistik
a
Melibatkan Purchasing, Supply Chain Management, dan distribusi departemen
Memahami
pembelian dan memilih mengevaluasi pemasok, memelihara hubungan dengan pemasok
sehingga dapat meningkatkan kelancaran dan efisiensi perusahaan
Pemahaman
yyang jelas tentang konsep manajemen lantai suplay dan teknik, mampu berfikir
strategis dan taktis
d
Tingkat tinggi pemecahan masalah keterampilan dan kemampuan komunikasi
5. Teknologi
Informasi
a
Mampu memiliki TI yang baik
b
Mampu tur jaringan dan berurusan dengan masalah yang timbul dilapangan
Harus mengatur perangkat keras, memiliki pengetahuan tentang pemprograman yang
solid dan analisis sistem yang mampu memberikan solusi untuk masalah
Mampu mengembangkan dan memelihara komunikasi canggih dan sistem informasi juga
mampu bekerja dengan departemen lain
6. Sumber
Daya Manusia
Berkomitmen utuk pengembangan sumber daya manusia dan organisasi sehingga dapat
meningkan efisiensi dan produktivitas bisnis dan nilai terus meningkat baik
untuk perusahaan dan karyawan
Harus
memiliki pemahaman mendalam dan penguasaan sumber daya manusia, rekrutmen dan
pelatihan strategi, serta kompensasi dan tunjangan
7. Riset dan
Pengembangan
a
Harus memiliki latar belakang yang solid dan penguasaan kimia dan penelitiaan
b
Mampu mengembangkan produk yang ada sesuai dengan tren pasar
Bertanggung jawab untuk memilih dan menerapkan standar penerimaan bahan baku
dan perencanaan proses yang efisien mampu memproduksi barang berkualitas tinggi
d
Mampu merancang kemasan yang tepat sesuai dengan fungsi
e
Berkolaborasi dengan pemasaran, produksi, logistik, dan departemen lainnya
PRODUK-PRODUK
PERUSAHAAN
Sampai saat
ini Wings telah memproduksi dan memasarkan lebih dari 40 produk. Dalam
memasarkan produk-produk, perusahaan membagi dalam tiga divisi yaitu :
1.
Produk rumah tangga antara lain Wings biru, Ekonomi,
Daia, So klin power, Boom, So Klin Softener, So Klin Lantai Cleaner, Wings
Porcelin Cleaner, Mama Lime, dan lain-lain.
2.
Personal Care antara lain Ciptadent, Kodomo, dan Smile
Up, Give, Nuvo, Page One, Emeron, Page One Botanical Shampo, Hers dan lain-lain
3.
Makanan dan Minuman antara lain Jas-Jus, Segar Dingin,
Mie Sedaap, Kecap Sedaap dan lain-lain
2.3 Strategi Wings Food dan Apakah Sudah Sesuai Dengan
Pasar Atau Belum
STRATEGI
PEMASARAN DAN PENGENDALIAN MUTU
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di
mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain,
intinya, yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan,nilai, biaya dan kepuasan;
pertukaran, transaksi dan hubungan, pasar dan pemasar. Tujuan pemasaran
adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok
dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya. Proses pemasaran terdiri dari
analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran,
merancang pemasaran, merancang program pemasaran, dan mengorganisir,
melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran. Strategi pemasaran adalah
serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah :
1.
Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok,
pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu
demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya. Sedangkan
strategi dan kiat pemasaran dari sudut pendangan penjual (4 P) adalah tempat
yang strategis (place), produk yang bermutu (product), harga yang kompetitif (price)
dan promosi yang gencar (promotion). Sedangkan dari sudut pandang pelanggan (4
C) adalah kebutuhan dan keinginan pelanggan (customer needs and wants), biaya
pelanggan (cost to the customer), kenyamanan (convenience) dan komunikasi
(comunication). Tujuan akhir dan konsep, kiat dan strategi pemasaran adalah
kepuasan pelanggan sepenuhnya (“total Customer Statisfaction”)
a.KonsepPemasaran
1.
.Kebutuhan,Keinginan dan Permintaan
Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan
permintaan. Kebutuhan manusia adalah keadaan dimana manusia merasa tidak
memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau
pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam hayati kondisi manusia. keinginan
adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut. Keinginan manusia
dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial. Sedangkan
Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan.
Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan.
2.
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk
memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik
bukan terletak pada kepelikannya tetapi pada jasa yang dapat diberikannya.
3.
Nilai,BiayadanKepuasan
Nilai adalah perkiraan pelanggan tentang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap produk memiliki kemampuan berbeda untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi pelanggan akan memilih produk mana yang akan memberi kepuasan total paling tinggi.
Nilai adalah perkiraan pelanggan tentang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap produk memiliki kemampuan berbeda untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi pelanggan akan memilih produk mana yang akan memberi kepuasan total paling tinggi.
4.
Pertukaran, Transaksi dan Hubungan
Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi manusia tidak cukup untuk menjelaskan pemasaran. Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran adalah salah satu cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran merupakan proses dan bukan kejadian sesaat. Masing-masing pihak disebut berada dalam suatu pertukaran bila mereka berunding dan mengarah pada suatu persetujuan. Jika persetujuan tercapai maka disebut transaksi. Transaksi merupakan pertukaran nilai antara dua pihak. Untuk kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik dan saling percaya antara pelanggan, distributor, penyalur dan pemasok akan membangun suatu ikan ekonomi, teknis dan sosial yang kuat dengan mitranya. Sehingga transaksi tidak perlu dinegosiasikan setiap kali, tetapi sudah menjadi hal yang rutin. Hal ini dapat dicapai dengan menjanjikan serta menyerahkan mutu produk, pelayanan dan harga yang wajarsecarakesinambungan.
5.
Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Istilah pasar untuk menunjukan pada sejumlah pembeli dan penjual melakukan transaksi pada suatu produk.
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Istilah pasar untuk menunjukan pada sejumlah pembeli dan penjual melakukan transaksi pada suatu produk.
6.
Pemasaran dan Pemasar
Pemasaran adalah keinginan manusia dalam hubungannya dengan pasar, pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasar adalah orang yang mencari sumberdaya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu. Konsep Pemasaran Berwawasan Produk
Pelanggan akan memilih produk yang menawarkan mutu,
kinerja terbaik dan inovatif dalam hal ini memuaskan perhatian untuk membuat
produk yang lebih baik dan terus menyempurnakannya.
A Konsep Pemasaran Berwawasan Menjual
Pelanggan dibiarkan saja, pelanggan tidak akan membeli
produk industri dalam jumlah cukup sehingga harus melakukan usaha penjualan dan
promosi yang agresif. Konsep ini beranggapan bahwa pelanggan enggan membeli dan
harus didorong supaya membeli.
Konsep
Pemasaran Berwawasan Pemasaran
Kunci untuk mencapai tujuan industri terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada saingannya. Konsep
berwawasan pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu
1.pasar
sasaran,
2. kebutuhan
pelanggan,
3. pemasaran
yang terkoordinir serta
4.
Keuntungan.
Konsep ini
telah dinyatakan dalam banyak cara :
• Memenuhi
kebutuhan dengan menguntungkan
• Temukan
keinginan dan penuhilah
• Cintailah
pelanggan bukan produknya
•
Dapatkanlah sesuai kesukaan anda
• Berusaha sekuat tenaga memberikan nilai, mutu dan
kepuasan tertinggi bagi uang pelanggan.
Konsep Pemasaran Berwawasan Bermasyarakat
Konsep ini beranggapan bahwa tugas industri adalah
menentukan kebutuhkan, keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhi
dengan lebih efektif serta lebih efisien daripada saingannya dengan cara
mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan pelanggan dan masyarakat. Konsep
pemasaran bermasyarakat meminta pemasar untuk menyeimbangkan tiga faktor dalam
menentukan kebijaksanaan pemasaran, yaitu
1.
keuntungan industri jangka pendek,
2. kepuasan
pelanggan jangka panjang dan
3.
kepentingan umum dalam pengambilan keputusan.
Kepuasan
Pelanggan Sepenuhnya (Total Customer Satisfaction)
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja (atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan
harapannya. Jadi tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja
yang dirasakan dengan harapan.
Kepuasan pelanggan sepenuhnya dapat dibedakan pada tiga taraf, yaitu:
1. Memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasar pelanggan,
2. Memenuhi
harapan pelanggan dengan cara yang dapat membuat mereka akan kembali lagi.
3. Melakukan
lebih daripada apa yang diharapkan pelanggan.
Dari ketiga taraf diatas, keberhasilan dapat
dicapai apabila sudah mencapai ketaraf 3, yaitu yang paling memberikan kepuasan
kepada pelanggan.
Setiap orang di Industri mempunyai pelanggan yang harus
dipuaskannya. Ini yang pertama-tama harus disadari setiap karyawan. Langkah
pertama dalam usaha memuaskan pelanggan adalah menentukan dan mengantisipasi
kebutuhan-kebutuhan pelanggan.
strategi pemasaran dan pengendalian mutu Wings Group
telah sesuai dengan prosedur yang ada dan dapat dikatakan sukses, karena
pertama Wings menghasilkan produk yang terjangkau masyarakat luas. Kedua, kuat
dalam jaringan distribusisehingga ketika meluncurkan produk baru lebih mudah
dengan dukungan distribusi yang luas dan dalam. Ketiga, menguasai
industri oleochemical sehingga industri toiletris bisa
dikuasai.
Kekuatan Grup Wings di bisnis toiletris karena
menguasai juga bisnis hulunya. Wings memang sangat visioner dan
mempunyai konsep yang jelas dalam menggarap industri. Pola ekspansi Grup Wings
biasanya dengan lebih dulu menguasai industri hulu sebelum menggarap
hilirnya. Di industri hulu yang menjadi kekuatannya, Grup Wings
menjadi produsen alkylbenzene – bahan baku utama
detergen – terbesar di Asia Pasifik lewat PT Unggul Indah Cahaya. Dengan
kapasitas terpasang lebih dari 200 ribu metrik ton per tahun, perusahaan ini
memasok Wings dan sejumlah produsen lokal, serta melempar ke negara ASEAN,
Eropa, Amerika Serikat dan Australia. Untuk menjadi pemain global, Wings
Group harus mempunyai visi yang diikuti dengan perencanaan strategi
perusahaan yang bagus. Dari rekam jejak perjalanan Grup Wings, kelompok
usaha ini dijalankan dengan visi dan konsep yang jelas.
BAB 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
strategi pemasaran dan pengendalian mutu Wings Group
telah sesuai dengan prosedur yang ada dan dapat dikatakan sukses, karena
pertama Wings menghasilkan produk yang terjangkau masyarakat luas. Kedua, kuat
dalam jaringan distribusisehingga ketika meluncurkan produk baru lebih mudah
dengan dukungan distribusi yang luas dan dalam. Ketiga, menguasai
industri oleochemical sehingga industri toiletris bisa
dikuasai.
Kekuatan Grup Wings di bisnis toiletris karena
menguasai juga bisnis hulunya. Wings memang sangat visioner dan
mempunyai konsep yang jelas dalam menggarap industri. Pola ekspansi Grup Wings
biasanya dengan lebih dulu menguasai industri hulu sebelum menggarap
hilirnya. Di industri hulu yang menjadi kekuatannya, Grup Wings
menjadi produsen alkylbenzene – bahan baku utama
detergen – terbesar di Asia Pasifik lewat PT Unggul Indah Cahaya. Dengan
kapasitas terpasang lebih dari 200 ribu metrik ton per tahun, perusahaan ini
memasok Wings dan sejumlah produsen lokal, serta melempar ke negara ASEAN, Eropa,
Amerika Serikat dan Australia. Untuk menjadi pemain global, Wings
Group harus mempunyai visi yang diikuti dengan perencanaan strategi
perusahaan yang bagus. Dari rekam jejak perjalanan Grup Wings, kelompok
usaha ini dijalankan dengan visi dan konsep yang jelas.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment