MAKALAH
Ekonomi dan Perdagangan Internasional
Inovasi Perdagangan Internasional
Yang Sesuai Diterapkan
Di Provinsi Bangka Belitung
DI SUSUN OLEH:
-
Mutiara Agustin (3021411066)
-
Peni Rozalini (3021411080)
-
Riza Eka Saputri (3021411095)
-
Rinando Ken Rokar (3021411093)
5 MN 3
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
BANGKA BELITUNG
2016
i
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala hidayah dan rahmat-Nya, sehingga
kelompok kami dapat menyelesaikan Makalah yang bertemakan Inovasi Perdagangan Internasional
yang Sesuai Diterapkan Di Provinsi Bangka Belitung. Makalah kami dapat kami
tulis atas kerja sama para anggota dari kelompok kami. Dengan adanya Makalah
ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan pemahaman para pembaca tentang
masalah yang ditulis dalam Makalah kami ini.
Dalam
penyusunan makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Oleh karena itu,
kami mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan Makalah ini. Dan semoga
Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Balun
Ijuk, 18 Oktober 2016
Penulis
ii
DAFTAR
ISI
Halaman
judul..........................................................................................................................i
Kata
pengantar........................................................................................................................ii
Daftar
isi.................................................................................................................................iii
BAB
1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan
Penulisan...............................................................................................................1
BAB
2 PEMBAHASAN........................................................................................................2
2.1 Alasan
Melakukan Perdagangan Internasional.................................................................2
2.2 Manfaat
Perdagangan Internasional..................................................................................3
2.3 Produk Dari Provinsi Bangka Belitug Dalam Perdagangan Internasional........................5
2.4 Inovasi
Perdagangan Internasional yang Sesuai Diterapkan
Di Provinsi Bangka
Belitung............................................................................................6
BAB
3 PENUTUP..................................................................................................................8
3.1
Kesimpulan.......................................................................................................................8
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................................9
iii
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perdagangan internasional merupakan salah
satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia. Dengan
perdagangan internasional, perekonomian akan saling terjalin dan tercipta suatu
hubungan ekonomi yang saling mempengaruhi suatu negara dengan negara lain serta
lalu lintas barang dan jasa akan membentuk perdagangan antar bangsa.
Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat suatu negara.
Terjadinya perekonomian dalam negeri dan
luar negari akan menciptakan suatu hubungan yang saling mempengaruhi antara
satu negara dengan negara lainnya, salah satunya adalah berupa pertukaran
barang dan jasa antarnegara. Perdagangan internasional dapat diartikan sebagai
transaksi dagang antara subyek ekonomi negara yang satu dengan subyek ekonomi
negara yang lain. Adapun subyek ekonomi yang dimaksud adalah penduduk yang
terdiri dari warga negara biasa, perusahaan swasta dan perusahaan negara maupun
pemerintah yang dapat dilihat dari neraca perdagangan.
Secara umum perdagangan internasional dapat
dibedakan menjadi dua yaitu ekspor dan impor. Ekspor adalah penjualan barang
dan jasa yang dihasilkan suatu negara ke negara lainnya. Sementara impor adalah
arus kebalikan dari ekspor, yaitu barang dan jasa dari luar suatu negara yang
mengalir masuk ke negara tersebut. Perdagangan internasional sangat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara, karena dalam perdagangan
internasional semua negara bersaing di pasar internasional.
Salah satu keuntungan perdagangan internasional
adalah memungkinkan suatu negara untuk berspesialisasi dalam menghasilkan
barang dan jasa secara murah, baik dari segi bahan maupun cara berproduksi.
Akan tetapi manfaat nyata dari perdagangan internasional dapat berupa kenaikan
pendapatan, cadangan devisa, transfer modal dan luasnya kesempatan.
Tak terkecuali di Bangka Belitung,
walaupun merupakan daerah kepulauan tetapi Bangka Belitung tetap berusaha untuk
ikut serta ambil bagian untuk ikut serta dalam kegiatan perdagangan
internasional ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Alasan
Melakukan Perdagangan Internasional?
2. Manfaat
Perdagangan Internasional?
3. Produk
Dari Provinsi Bangka Belitug Dalam Perdagangan Internasional?
4. Inovasi
Perdagangan Internasional yang Sesuai Diterapkan Di Provinsi Bangka Belitung?
1.3 Tujuan Penulisan
Menjelaskan
permasalahan internasional dan inovasi untuk menyelesaikan permasalahan
perdagangan internasional tersebut terkhusus nya di Provinsi Bangka Belitung.
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1 Alasan Melakukan Perdagangan
Internasional
Suatu negara melakukan
perdagangan internasional karena dua alasan utama yang maisng-masing
menyumbangkan keuntungan perdagangan bagi mereka. Alasan pertama, negara-negara
berdagang karena setiap negara berbeda satu sama lain. Bangsa-bangsa,
sebagaimana individu dapat memperoleh keuntungan dari perbedaan-perbedan mereka
melalui suatu pengaturan dimana setiap pihak melakukan sesuatu dengan relatif
baik. Alasan kedua, negara-negara berdagang satu sama lain dengan tujuan
mencapai skala ekonomis dalam produksi, maksudnya jika setiap negara
menghasilkan sejumlah barang tertentu maka mereka dapat menghasilkan
barang-barang tersebut dengan skala yang lebih besar dan karenanya lebih
efisien dibandingkan jika negara tersebut mencoba untuk memproduksi segala
jenis barang. Motif inilah dalam dunia nyata merupakan cerminan interaksi
perdagangan internasional.
Pemikiran
tentang perdagangan internasional awal mula berasal dari aliran yang disebut merkantilisme,
yang menyatakan bahwa penekanan perdagangan internasional terletak pada kesempatan
memperoleh surplus penerimaan dalam neraca transaksi berjalan. Oleh sebab itu
kegiatan ekspor merupakan lokomotif utama melalui peningkatan industri dalam
negeri, untuk memenuhi kebutuhan impor. Impor tersebut merupakan saingan yang
dapat menurunkan permintaan terhadap produk industri lokal yang
dihasilkan di dalam negeri. Oleh karena itu merkantilisme melemparkan pemikiran
bahwa kegiatan produksi dalam negeri dan ekspor harus ditingkatkan melalui
ransangan subsidi dan fasilitas pemerintah. Sedangkan impor harus dibatasi
melalui hambatan yang brsifat proteksi khususnya industri strategis.
Aliran klasik berpendapat bahwa, jika suatu negara
dapat memproduksi suatu barang atau jasa lebih murah, maka negara
tersebut akan memproduksi barang atau jasa tersebut. Akan tetapi bila biaya
prodksinya relatif lebih mahal dibandingkan ongkos produksi negara lainnya,
maka barang atau jasa tersebut lebih baik dibeli atau diimpor, barang dan jasa
dengan ongkos produksi yang lebih rendah tadi dapat dikonsumsi sendiri dan juga
diekspor. Dengan demikian, terjadilah perdagangan antar negara. Aliran klasik
lebih berorientasi pada keunggulan mutlak dan keunggulan komparatif. Teori
keunggulan mutlak dari Adam Smith, dalam teori ini menyatakan bahwa hubungan
perdagangan dari dua negara pada umumnya terjadi karena terdapat perbedaan
biaya mutlak yang kemudian akan memberikan keuntungan mutlak kepada negara yang
bersangkutan. Akan tetapi teori biaya mutlak dari Adam
Smith tidak mungkin
digunakan untuk menjelaskan bagaimana perdagangan dapat terjadi jika suatu
negara tidak memiliki keunggulan mutlak dalam produksi beberapa macam barang.
Hal ini menimbulkan munculnya kritik dariDavid
Ricardo melalui teori
keunggulan komparatif (Todaro, 2000; 575) tentang
perdagangan internasional, mengutarakan manfaat potensial dari perdagangan.
Teori ini menyatakan bahwa negara-negara akan mengekspor barang-barang yang
tenaga kerjanya memproduksi dengan relatif lebih efisien dan mengimpor
barang-barang yang tenaga kerjanya memproduksi dengan relatif kurang efisien
yang menunjukkan perdagangan mengarah pada spesialisasi internasional. Dengan
kata lain, pola produksi suatu negara ditentukan oleh keunggulan komparatif.
Sedangkan Jhon
Stuart Mill memperhitungkan
permintaan. Teorinya menjelaskan adanya permintaan terhadap suatu barang dan
jasa, tanpa melihat ongkos, tetapi secara implisit masih diperhitungkan.
Walaupun ongkos murah kalau tidak ada permintaan tentunya tidak ada pula
perdagangan. Selanjutnya pemikiran dari ekonom swedia, Heckscher
dan Ohlin yaitu
tentang kelangkaan faktor produksi, yang menjelaskan bahwa bila suatu negara
mempunyai faktor-faktor produksi yang berlimpah, maka negara tersebut akan
mengekspor barang-barang dengan faktor yang berlimpah tersebut. Sebaliknya bila
suatu negara mengalami kelangkaan faktor maka barang-barang yang dihasilkan
faktor tersebut perlu diimpor.
Teori lain
yang baru berkembang adalah teori keunggulan kompetitif (competitive Advantage) yang di kemukakan oleh E.
Porter (1990) yang
menurutnya tidak ada korelasi langsung antara dua faktor produksi (sumber daya
alam yang tinggi dan sumber daya manusia yang murah) yang dimiliki suatu negara
untuk dimanfaatkan untuk menjadi keunggulan daya saing dalam perdagangan.
Porter mengungkapkan bahwa ada empat atribut utama yang menentukan mengapa
industri tertentu dalam suatu negara dapat mencapai sukses internasional.
Keempat atribut itu meliputi; kondisi faktor produksi, kondisi permintaan dan
tuntutan mutu dalam negeri, eksistensi industri pendukung, serta kondisi persaingan
strategi dan struktur perusahaan dalam negeri. Keunggulan kompetitif yang hanya
didukung oleh satu atau dua atribut saja biasanya tidak akan bertahan sebab
keempat atribut tersebut saling berinteraksi positif dalam negara yang sukses.
Hal lain pula harus didukung oleh peran pemerintah yang merupakan variabel
tambahan yang signifikan.
Sehingga dapat kita simpulkan alasan
melakukan perdagangan internasional adalah :
1.
Ingin
memperoleh barang yang tidak diproduksi di dalam negeri,
Untuk
memenuhi kebutuhan di dalam sebuah negara, diperlukan beberapa perangkat /
bahan yang tidak dapat dihasilkan oleh negara tersebut. Hal itu disebabkan oleh
keterbatasan sumber daya alam / manusia. Untuk itulah transaksi perdagangan
antar negara tersebut dapat terjadi.
2.
Melakukan
spesialisasi,
Dengan
adanya transaksi perdagangan international, maka spesifikasi / spesialisasi
sebuah negara akan muncul dengan sendirinya. Artinya akan terbentuk julukan
bagi negara – negara tersebut. Misalkan : negara Indonesia sebagai salah satu
negara berkembang akan dikenal sebagai negara yang dapat menyediakan produk –
produk primer yang berasal dari alam, yang mana akan menjadi modal perdagangan
international.
3.
Transfer
teknologi,
Tidak hanya
barang yang dapat diperjual belikan dalam perdagangan international. Melainkan
metode serta teknologi yang dalam penciptaan suatu produk dapat ditiru /
ditransfer ke negara lainnya.
4.
Memperluas
pasar,
Dapat kita
lihat bahwa dengan adanya perdagangan antar negara ini memiliki peluang bagi
pasar dalam negeri untuk dapat menembus skala international, sehingga akan
membantu perekonomian negara itu sendiri.
2.2 Manfaat Perdagangan Internasional
Ada banyak manfaat yang didapat dari perdagangan
internasional. Manfaat Perdagangan
Internasional antara lain sebagai berikut.
- Untuk memenuhi kebutuhan akan barang/jasa.
Barang/jasa yang tidak dapat dihasilkan dalam suatu negara dapat diperoleh
dengan mengadakan perdagangan dengan negara penghasil barang/jasa
tersebut.
- Dapat memperoleh barang/jasa dengan harga yang
lebih murah. Biaya untuk menghasilkan suatu jenis barang/jasa tidak sama
pada setiap negara. Ada jenis barang yang dapat dihasilkan suatu negara
dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan biaya yang dikeluarkan di
negara lain.
- Mendorong kegiatan ekonomi dalam negeri.
Terbukanya perdagangan antarnegara akan mendorong setiap negara
meningkatkan produksi atau memperluas usahanya. Di samping itu, akan
muncul usaha-usaha lain yang berkaitan dengan perdagangan antarnegara.
Misalnya, pengangkutan, penyimpanan, periklanan, pengepakan, dan
lain-lain.
- Memperluas lapangan kerja. Dengan bertambahnya
kegiatan-kegiatan ekonomis di dalam negeri, lapangan kerja semakin luas,
dan beraneka ragam.
- Merupakan sumber pendapatan bagi negara. Melalui
kegiatan ekspor impor, pendapatan pemerintah akan meningkat melalui pajak
ekspor maupun biaya impor yang dikenakan pada barang yang
diperjualbelikan.
- Menambah jumlah barang dan kualitas barang.
- Memperoleh manfaat dari adanya spesialisasi dalam
bentuk keunggulan komparatif dan peningkatan kemakmuran.
- Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
produksi, yang pada dasarnya bersumber pada skala ekonomis dalam proses
produksi, teknologi baru, dan rangsangan bersaing.
- Meningkatkan proses tukar-menukar antarnegara.
- Meningkatkan devisa negara.
- mendorong terjadinya persaingan sehat yang pada
gilirannya menimbulkan perkembangan teknologi.
- Meningkatkan perluasan pasar (produksi-konsumsi).
Dengan berbagai
keuntungan/manfaat yang diperoleh melalui perdagangan antarnegara, setiap
negara akan berubah membuka hubungan dagang dengan negara lain. Tidak ada satu
negara pun di dunia ini yang tidak menyelenggarakan perdagangan dengan negara
lain. Tentu saja hal ini tidak lepas dari hambatan dan kesulitan.
2.3 Produk Dari Bangka
Belitung Dalam Perdagangan Internasional
Produk
Provinsi dalam Perdagangan Internasional adalah sebagai berikut :
1.
Hasil Pertambangan dan Penggalian
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
adalah salah satu penghasil utama timah di Indonesia. Berdasarkan kondisi
geologi, hampir seluruh wilayah provinsi ini, baik di daratan maupun lautan,
mengandung timah. Selain itu, terdapat berbagai macam bahan tambang lainnya
yang memiliki prospek cukup baik di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
seperti bauksit, kaolin, granit, pasir kwarsa, granit diabes, tanah liat,
dan sebagainya
2.
Hasil Perikanan dan Kelautan
Wilayah Kepulauan Bangka Belitung
menyimpan dan memiliki potensi sumberdaya perikanan yang cukup besar, baik
perikanan tangkap maupun perikanan laut. Berikut adalah beberapa komoditas
perikanan dan kelautan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung:
a.Kerapu
Bisnis ikan kerapu menjadi salah
satu pilihan usaha yang baik untuk sektor perikanan dan kelautan. Usaha ini
memiliki prospek pasar yang menjanjikan seiring dengan peningkatan pendapatan
konsumen dan kecenderungannya dalam mengonsumsi makanan sehat yang berasal dari
protein hewani sebagai pengganti daging dan ayam. Lokasi yang cocok untuk
budidaya ikan kerapu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah Tanjung
Binga, Selat Nasik, Sungai Padang, dan Pulau Tinggi.
b. Rumput
Laut
Rumput laut sangat terkenal di
pasaran. Hal ini dikarenakan pasar rumput laut cukup menguntungkan dan mampu
meningkatkan pendapatan nasional melalui peningkatan jumlah yang diekspor
setiap tahunnya.
c. Udang
Lokasi yang sesuai untuk budidaya
udang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah Sungailiat, Belinyu, Muntok,
Jebus, Kelapa, Mendo Barat, Merawang, Pangkalan Baru, Sungai Selan, Payung,
Koba dan Toboali.
3.
Hasil Pertanian dan Perkebunan
Potensi pertanian juga dapat
terlihat dari andil sektor pertanian terhadap PDRB Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi di provinsi ini harus berpihak
pada pembangunan perekonomian rakyat terutama di pedesaan guna meningkatkan
kesejahteraan petani. Upaya sudah dijalankan oleh pemerintah ke arah itu dengan
menerapkan program intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi, dan
rehabilitasi.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
memiliki potensi perkebunan yang layak dikembangkan, berupa lada putih, karet,
dan kelapa sawit. Lada putih (Muntok White Pepper) merupakan komoditas
unggulan perkebunan di pasar internasional dengan cakupan produksi sebanyak
20.000-35.000 ton per tahun. Komoditas lain yang berpotensi untuk dikembangkan
adalah kelapa sawit. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki lahan seluas
136.400 ha yang berpotensi untuk pengembangan komoditas ini. Pengembangan
industri pengolahan yang dapat dikembangkan antara lain pengolahan tepung lada,
industri ektrasi minyak lada, kelapa sawit dan pengolahan kakao.
4.
Hasil Industri dan Perdagangan
Pada tahun 2009, jumlah industri di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih didominasi oleh industri makanan
sebanyak 1.969 unit yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Adapun peluang
investasi di sektor industri dan perdagangan ini adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan
Lemari Pendingin
2. Pengembangan
Industri Pengolahan Rumput Laut
3. Pengembangan
Pengawetan Ikan
4. Pengembangan
Tepung Ikan
5. Industri
Rumah Tangga Produk Ikan
6. Pengembangan
Galangan Kapal
7. Pengembangan
Industi Pengolahan Minyak Kelapa Sawit Mentah
2.4
Inovasi Perdagangan Internasional yang Sesuai Diterapkan Di Provinsi Bangka Belitung
Inovasi perdagangan internasional yang cocok untuk
Provinsi Bangka Belitung adalah sebagai berikut :
1. Inovasi
dalam hasil pertambangan dan galian.
2. Inovasi
dalam hasil perkebunan dan pertanian.
3. Inovasi
dalam hasil perikanan dan kelautan
Alasan inovasi ini adalah Mengekspor bahan mentah ke
luar negeri dalam hal hasil merupakan kegiatan yang sudah biasa dilakukan oleh
Provinsi Bangka Belitung. Tetapi tanpa kita sadari adanya inovasi yang bisa
kita kembangkan dari hasil bahan mentah
kita yang melimpah ini untuk diperdagangkan ke internasioanal. Inovasi ini
berupa mengolah terlebih dahulu bahan mentah ini menjadi bahan setengah jadi
atau bahan jadi sehingga nilai jual dari hasil pertambangan dan galian di
Provinsi kita ini lebih tinggi. Salah satu inovasi dari hasil galian ini adalah
kerajinan tangan dari timah yang sebut pewter.
BAB
3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagaimana materi yang telah dipaparkan diatas di
atas dapat di simpulkan bahwa perdaganagan internasional adalah perdangan yang
di lukan lintas negara.
negara berdagang kapan mereka
berbeda satu sam lain dan Untuk mencapai skala ekonomis dalam produksi begitu
pula dalam perdaganagan internasional tersebut memilki beberapa sumber-sumber:
·
keragaman sumber daya alam
·
perbedaan
selera
·
perbedaaan biaya
·
Perbedaan
produksi
Keuntungan dalam perdagangan yaitu menguntungkan
bagi kedua belah pihak.
Adapun pengaruh dari perdagangan internasional terhadap prekonomian salah satunya adalah saling menguntungkan dan saling melengkapi satu sama lain dimana dengan adanya perdagangan internasional maka prekonomian negara akan semakin berkembang dan saling bersentuhan serta di setiapnegara-negara merasakan kesejahteraan.
Adapun pengaruh dari perdagangan internasional terhadap prekonomian salah satunya adalah saling menguntungkan dan saling melengkapi satu sama lain dimana dengan adanya perdagangan internasional maka prekonomian negara akan semakin berkembang dan saling bersentuhan serta di setiapnegara-negara merasakan kesejahteraan.
DAFTAR PUSTAKA
·
Bamsiswayo, Bambang. 1996. IPS Ekonomi Kelas I. Malang : IKIP Malang
·
Kindarto, Hartatik. 2004. IPS Ekonomi Kelas IX. Mojokerto : CV Sinar Mulya
Pustaka
·
Suradjiman, Toweula, Cristian. 1997. Ekonomi 2. Jakarta : Depdikbud.
No comments:
Post a Comment