Terima Kasih Telah Berkunjung Ke MAKALAH UBB

Friday, May 12, 2017

MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS - MAKING THE GIANT LEAP

MAKALAH
Making The Giant Leap


Dosen Pembimbing : M. Tanggung, SE., M.Si.



DI SUSUN OLEH:

-          Mutiara Agustin                               (3021411066)
-          Peni Rozalini                                      (3021411080)
-          Riza Eka Saputri                                (3021411095)





6 GAB MN 2
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2017



i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala hidayah dan rahmat-Nya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan Makalah yang bertemakan “Making The Giant Leap”. Makalah kami dapat kami tulis atas kerja sama para anggota dari kelompok kami. Dengan adanya Makalah ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan pemahaman para pembaca tentang masalah yang ditulis dalam Makalah kami ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan Makalah ini. Dan semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.


                                                                                                   Balunijuk, 17 April 2017

                                                                                                                        Penyusun








                                                                ii 
DAFTAR ISI
Halaman judul..........................................................................................................................i
Kata pengantar........................................................................................................................ii
Daftar isi.................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2  Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3  Tujuan Penulisan...............................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................................2
2.1 Leader Driven Enterprise..................................................................................................2
2.2 Managing By Values.........................................................................................................6
2.3 The Power Of Team Synergy............................................................................................9
2.4 People Focused Execution................................................................................................10
2.5 Winning Spirit..................................................................................................................11
2.6 Human Empathy...............................................................................................................13
BAB 3 PENUTUP..................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17




                                                            
iii
BAB 1
Pendahuluan
1.1  Latar Belakang
Making the giant leap merupakan proses perjalan bisnis dari Adira Finance. Pembahasan ini berisi hal-hal penting, langkah-langkah dan strategi-strategi yang dilalui oleh Adira Finance ini sehingga membuat mereka mencapai kesuksesan mereka. Making Making the Giant Leap mencoba mencari jawab kenapa Giant Leap Organization mampu mencapai kinerja mengesankan dalam sebuah perusahaan/organisasi. Making tehe giant leap bukan lah sebuah konsep tetapi hanya sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan keseluruhan dari perjalanan bisnis mereka.
Making the giant leap dibuat untuk menjawab pertanyaan apa itu giant leap organization, bagaimana giant-leap organization tersebut bisa terwujud, siapa yang harus terlibat dalam pencapaian giant leap organization tersebut, mengapa giant leap organization  tersebut perlu diwujudkan, kapan giant leap organization tersebut dapat diwujudkan. Pada pembahasan ini pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah tersebut dijelaskan secara rinci sesuai dengan apa yang dialami oleh Adira Finance dalam perjalan bisnis nya.
 Making the giant leap membuka wawasan dan pengetahuan baru tentang tata cara dalam menjalankan suatu usaha. Sehingga para pengusaha dapat terbuka wawasan dan pengatuhannya mengembangkan pemikiran mereka agar dapat menjalankan perjalan bisnis mereka sampai dengan yang mereka harapkan. Pembahasan ini membahas tata cara mencapai kesuksesan mulai dari perencanaan, strategi yang digunakan, perubahan-perubahan, penyesuaian terhadap perubahan, usaha yang berkelanjutan, dan lain-lain.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan leader driven enterprise?
2.      Apa yang dimaksud dengan managing by values?
3.      Apa yang dimaksud dengan the power of team synergy?
4.      Apa yang dimaksud ddengan people focused excecution?
5.      Apa yang dimaksud dengan winning spirit
6.      Apa yang dimaksud dengan human empathy
1.3  Tujuan Penulisan
Pembahasan ini semoga  dapat bermanfaaat bagi para pembaca agar dapaat menambaah wawasan dan pengetahuan. Pembahasan ini diharapkan dapat menjadi acuan pengembangan wawasan baru.






BAB 2
Pembahasan
Making The Giant Leap merupakan sebuah entitas organisasi.  Giant Leap Organization merupakan fenomena perjalanan bisnis Adira Finance. Giant leap organization tak lain adalah organisasi yang mampu mencapai lompatan kinerja yang konsisten dan sustainable dalam kurun waktu lama. Giant leap organization bisa diwujudkan jika pengelolaan organisasi tersebut berpusat pada kekuatan sumber daya manusia.
Di dalam giant leap organization, melalui sistem kokoh yang berbasis pada pengembangan potensi sumber daya manusia,”orang-orang bisa” akan menjadi “orang-orang luar biasa”. Melalui iklim kerja yang diciptakan, buadaya perusahaan yang dipraktekkan, pola kerja berfokus pada tim, maka potensi sumber daya manusia yang biasa-biasa saja akan mampu dioptimalakan menjadi kekuatan yang luar biasa.
Karena kekuatan sumber daya manusia yang menjadi pusat utama kekuseksesan Giant leap organization, maka ada pun elemen-elemen yang mendorong terwujudnya Giant Leap Organization adalah :
      Leader Driven Enterprise
      Managing By Values
      The Power Of Team Synergy
      People-Focused Execution
      Winning Spririt
      Human Empathy
Dalam Giant Leap organization ini lebih membahas tentang ke 6 elemen-elemen yang mendorong tersebut serta aspek-aspek yang termasuk dalam elemen tersebut.

2.1 Leader Driven Enterprise
Pemimpin merupakan “Jantung” kesuksesan sebuah perusahaaan begitu banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa organisasi bisnis yang kokoh dan sustainable selalu didukung oleh para pemimpin yang mumpuni. Ada seorang pakar kepemimpinan bisnis yang menyatakan bahwa tugas hakiki sebuah organisasi adalah menjadi  “pabrik pemimpin” : memproduksi sebanyak mungkin sebanyak mungkin di seluruh bagian organisasi yang di sebut sebagai leader driven enterprise. Karna itu seorang pemimpin bisnis adalah jika yang bersangkutan telah mampu menciptakan kolektif leadership ini secara massif di dalam organisasi
Di dalam leader-driven enterprise memiliki maindsed dan landassan berpikir bahwa setiap orang didalam sebuah organisasi di pandang sebagai seorang pemimpin
Pertanyan kemudian adalah bagaimana menciptakan leader driven enterprise dan kolektif leadership yang solid inijawabanya adalah organisasi harus mampu  menghasilkan pemimpin sebanyak mungkin di seluruh level organisasi dimana secara bersama-sama sebagai sebuah tim –‘’collective leaders’’-yang solid mereka mampu menggerakkkan organisasi mencapai kinerja luar biasa berdasarkan koridor visi.misi, dan nilai-nilai yang sudah digariskan. Perlu diingat, collective leaders adalah ‘’esensial element’’ dari apa yang disebut Giant-Leap Organization.
Collective leaders tersebut memiliki empat kapasitas yang menjadi pondasi karakter dan praktek kepemimpinannya. Pertama,visioner (visionary) ,yaitu pemimpin memiliki format danb gambaran yang jelas mengenai organisasi  dalam jangka panjang, Kedua integritas(integrity) dan Krebilitas (credibility), yang menjadi modal bagi sipemimpin untuk menjadi panutan di kalangan orang yang memimpinnya. Ketiga pembangkit tenaga (energy generator) and penerus tenaga (energy transmitter) bagi seluruh konstituen yang dipimpinnya disemua level organisasi. Keempat adalah leader creator, yaitu suatu kapasitas untuk menciptakan pemimpin lain diberbagai lapisan organisasi.
VISIONARY
Banyak buku membahas pemimpin yang visioner(visioner leader), tapi tak banyak yang membahas bagaimana menciptakan visionary leader itu secara missal diberbagai level organisasi.
Untuk itulah di Adira Finance, kami mendorong setiap pemimpin disemua level organisasi( kepala divisi, manajer fungsi, kepala cabang, manjaer area, supervisor, dan sebagainya) untuk memiliki visi mereka sendiri yang mengacu kepada visi,misi, dan nilai-nilai yang sudah diterapkan oleh top management : ‘’Leaders become visionary at their level’’.
Yang pertama kali perlu ditanamkan adalah sense of purpose disemua level organisasi,pemahaman yang benar dan solid terhadap sense of purpose disuatu organisasi akan menjadi  daya dorong yang kuat tehdap keseluruhan proses pertumbuhan perusahaan. Dengan bekal ‘sense of purpose’ yangb solid ini, kita bisa mengharapkan yang terbaik dari setiap level organisasi.
Tak hanya itu, dengan munculnya visionary diberbagai level organisasi ini, maka perusahaanpun akan mampu menangani dan mengelola setiap perubahan lingkungan bisnis yang terbaik saat ini maupun prognosis dimasa depan. Giant-Leap Organization adalah organisasi yang membangun iklim kondusif dan memberikan kesempatan para pemimpinnya diberbagai level organisasi untuk menjadi visionary learders.
Visionary memiliki beberapa karakteristik berikut ini:
1.Long-term Orientation
            Oientasi biisnis yang jauh menjangkau ke depan merupakan sesuatu hal yang tidak bisa ditawar di tengah lingkungan bisnis yang berubah cepat saat ini. Orientasi kedepan seorang pemimpin ini umumnya diwujudkan dalam bentuk sebuah visi yang tajam mengenai gambaran masa depan sebuah bisnis atau organisasi. Pandangan masa depan atau visi seorang pemimpin adalah semacam ‘’guiding principles’’ yang member petunjuk keseluruh karyawan mengenai masadepan organisasi.
Long-term orientation juga diwujudkan dalam bentuk mindset  bahwa bisnis tak sekedar untuk mendapatkan hasil saat ini saja, tapi juga harus mencakup tujuan dan hasil masadepan.
Pengalaman berharga inilah yang kami petik selama menjalankan praktrek kepemimpinan di Adira Finance. Orientasi jangka panjang ini terlihat menonjol dalam setiap langkah dan strategi bisnis yang kami  jalankan di Adira Finance.
2.Enterpeneurial Sprit
            Esensi dasar (bisa juga disebut sebagai ‘’DNA’’ Atau pembentuk karakter dan sifat) dari sebuah organisasi bisnis adalah kewirausahaan(entrepreneurship) karena itu, aneh sekali jika kepemimpinan yang diterapkan didalam organisasi bisnis  tidak bersifat entrepreneurial.’’business leadership is nothing without entrepreneurial spirit’’. Karena itu kami menempatkan entrepreneurship ini sebagai kapasitas mutlak harus dipunyai olrh seorang pemimpin bisnis.’’Business leadership must be an entrepreneurial leadership’’.
Banyak perusahaan yang memilki  entrepreneurial capacity ini hanya pada saat masih kecil dan berada difase-fase perintis saja. Begitu bisnis berkembang , karyawan bertambah banyak, struktur dan sistem organisasi terbangun rapi, maka dengan sendirinya peruusahaanpun  pelan tapi pasti mulai terkikis sifat entrepreneurial-nya. Hal inilah yang patut disesalkan, seharusnya sifat entrepreneurial ini harus tetap konnsisten melekat disetiap fase perkembangan perusahaan, baik saat masih kecil maupun ketika  perusahaan sudah membesar.
Esensi dari entrepreneurial capacity mencakup tiga aspek.
·         Kemauan un tuk melakukan eksperimen dalam mengeksplorasi berbagai kemungkinan peluang bisnis.
·         Keberanian dari sipemimpin dalam mengambil resiko(risk taking) dari setiap eksperimen bisnis yang mereka lakukan.
·         Eksperimen dan pengambilan risiko tersebut harus selalu focus dan diarahkan untuk pencapaian nilai ekonomis(value creation).
Sejak awal Adira Finance adalah perusahaan yang sudah sangat kental di warnai sifat entrepreneurial-nya, tak hanya di level puncak tapi juga di level tengah bahkan bawah. Dan menariknya,sifat itu masih bisa dipertahankan setelah perusahaan menjadi besar seperti sekarang. Dengan modal keberanian kami merintisnya, mengendus peluang-peluang yang waktu itu belum jelas tercipta sehingga harus diciptakan,dan dengan risk-taking mentality yang teguh kami membesarkannya sehingga seperti sekarang
3. intuition
Penggunaan intuisi dalam proses pengambilan keputusan bisnis tak banyak dibahas dalam iteratur manajemen modern.
Malcoln gladwell melalui buku larisnya blink(2006) yang belakangan mempopulerkan peranan intuisi dalam proses pengambilan keputusan dalam bisnis melalui riset yang cukup intens gladwell melihat bahwa ternyata banyak sekali keputusan bisnis tercipta melalui proses yang banyak mengandalkan wisdom dan insting dari si pelaku bisnis.
Intuisi bisnis merupakan perpaduan dari keinginan kuat untuk mencapai sesuatu (desire),imaginasi (imagination) untuk menelorkan ide-ide bisnis yang breakthrough dan pengetahuan bisnis yang sulit (business acumen). Keputusan bisnis yang tidak diwarnai oleh imaginasi yang kuat akan membawa hasil yang rata-rata saja alias mediocare tetapi imaginasi yang kuat tapi tidak didukung business acumen yang solid akan menghasilkan keputusan yang mengawang-awang,tidak realistis,dan tidak down to earth . dan kedua element itu dipenuhi tapi tidak diiringi dengan keinginan kuat maka hasilnya tidak akan optimal
Pentingnya peran intuisi dalam bisnis ini dialami adira finance sekitar sepuluh tahun yang lalu saat Indonesia dilanda krisis ekonomi yang begitu dahsyat . pada waktu itu core business adira finance masih berfokus pada pembiayaan mobil dan bisnis pembiayaan mobil tersebut langsung anjlok bisa dikatakan mati suri ditengah kondisi yang tidak menguntungkan tersebut kemudian intuisi berbicara. Walaupun kredit pembelian motor waktu itu belum masih popular kami punya filling , sekmen ini mempunyai potensi yang sangat besar yang bisa menjadi dewa penyelamat perusahaan .
Intuisi ini kemudian terbukti benar dan seperti anda lihat sekarang,keputusan adira finance untuk masuk ke bisnis pembiayaan motor merupakan sebuah keputusan strategis yang tepat,yang mampu menyelamatkan adira finance,bahkan memungkinkannya take-off pada masa awal setelah kritis .
CREBILLITY & INTEGRITY
Kapasitas kedua seorang pemimpin adalah kemampuan untuk menjadi rolemodel bagi para konstituannya melalui kredibilitas dan integritas yang dia bangun . kredibilitas dan integritas memiliki peran penting mengingat keduanya merupakan sumber terbentuknya trust dari seorang pemimpin dikalangan konstituannya . dengan landasar trust itulah ponstituen akan dengan passionat,terinspirasi dan merasa terhormat untuk mewujudkan tujuan dan visi yang telah digariskan oleh si pemimpin. dan kalau trust ini secara konsisten terbangun dalam waktu kurun lama,maka ia akan membentuk reputasi seorang pemimpin dimata konstituannya.
Intinya,anda akan memiliki kredibilitas jika memiliki kapasitas dan eksprentis yang memadai.sulit rasanya jika seorang pemimpin yang tidak memiliki kepaladibilitas dan eksprentis memadai mampu menjalankan praktek kepemimpinan secara baik dan efektif.
Disini,nilai-nilai yang dipegang dan diyakini oleh si pemimpin seperti kejujuran,kedisiplinan,respect to other menjadi landasan integritas sipemimpin didepan konstituennya. Sekedar berbagi pengalaman diadira finance,kami membangun pemimpin yang memiliki kredibilitas-integritas melalui berbagai macam mekanisme.pertama adalah melalui propaganda untuk menanamkan prinsip-prinsip dasar kredibilitas-integritas kepada para pemimpin disemua level organisasi. Contohnya adalah saat adira finance mengintroduksi budaya perusahaan ADIRA TOP (kependekan dari Advanced,Discipline,Integrity,Reliable,Accountable,Teamwork,Obessed,Professional) hal pertama yang dilakukan adalah melakukan roadshow sebagai propaganda kepada karyawan untuk menanamkan nilai-nilai diatas .
Kedua , melalui sistem didalam organisasi yang memang dikembangkan untuk mendorong terbentuknya pemimpin yang memiliki credibilitas-integritas contohnya adalah dalam sistem performance appraisal(PA),dimana penilaiaan para pemimpin diadira finance menggunakan criteria-kriteria yang merefleksikan kredibilitas-integritas pemimpin.
Ketiga adalah menciptakan “pagar-pagar spiritual” melalui berbagai program dan aktivitas seperti pengembangan spiritual quotient melalui training ESQ pria sejati dan wanita bijak,program increso (yaitu program CSR berupa kepedulian kepada orang yang mengalami kesulitan, dimana inisiatifnya datang dari karyawan) yang menjadi semacam “sensor spiritual” bagi sipemimpin , juga penetapan business ethics,work ethics,dan good corporate governance.
Segitiga 3C
Langkah paling awal dari pembentukan kredibilitas-integritas adalah melalui Coexistence, yaitu si pemimpin mampu menunjukkan kepada konstituennya bahwa ia memiliki kapasitas dan personal value values yang dihargai dan di respect oleh si konstituen.ketika coexistence ini didapatkan maka proses kepemimpinan akan bergerak maju dimana sebagai pemimpin anda mulai memiliki power untuk menyatukan dan merekatkan bon mereka.
Setelah bonding atau cohesiveness terbentuk dikalangan konstituen anda maka langkah selanjutnya adalah mengintensifkan hubungan emosional anda sebagai pemimpin para konstituen anda ,caranya dengan mengintesifkan proses komunikasi dengan mereka melalui berbagai medium yang ada secara efektif.
Sesi hotseat adalah sesi relexi bagi pemimpin di adira finance dimana secara pribadi mereka mempunyai sesi khusus untuk mendapatkan masukan secara langsung dari rekan kerja selevel atau bawahannya .budaya berefleksikan yang ditanamkan melalui sesi hotseat ini tak lain merupakan upaya untuk menciptakan coexistence-cohesifennes-connection dikalangan pemimpin adira finance
ENERGY GENERATOR,ENERGI TRANSMITTER
Kapasitas ketiga seorang pemimpin adalah kemampuan untuk menjadi apa yang disebut energy generator dan energy transmitter .untuk menghasilkan kepemimpinan yang efektif seorang pemimpin haruslah memainkan peran strategis menjadi penggerak pembalik sebagai generator maupun transmitter bagi seluruh konsikuennya diberbagai bagian horizontal dan level organisasi atau vertical.
Untuk memudahkan pengembaran peran pemimpin sebagai energy generator dan energy transmitter digunakan rumus yang barangkali merupakan rumus paling popular dalam sejarah umat manusia yaitu rumus e=mc² . tujuannya semata-mata hanya untuk memudahkan para pembaca dalam memahami konsep ini. E merupakan resepsentasi dari energy, m adalah masa,sementara c adalah kecepatan cahaya
LEADER CREATOR
Tugas terbesar pemimpin adalah menjadikan anak-anak buahnya sebagai pemimpin penerus yang mempunyai untuk menjaga keberlangsungan keperusahaan,semakin banyak seorang pemimpin menghasilkan pemimpin lain,maka semakin besar pula organisasi tersebut untuk lebih sukses sustainable dimasa depan. Seorang pemimpin tak cukup hanya fisioner,tak cukup hanya menjadi role model melalui kredibilitas dan integritas yang dimilikinya, tak cukup hanya menjadi energy generator dan energy transmitter. Pemimpin yang sesungguhnya juga harus mampu menciptakan pemimpin lain.
Pertanyaannya lalu adalah,bagaimana organisasi kita bisa menjadi mesin kepemimpinan (leadership engine) yang ampuh memproduksi banyak pemimpin?sekali lagi berkaca dari pengalaman adira finance, kami melihat bahwa organisasi anda harus memiliki model penciptaan pemimpin (leader creating model) yang mencakup dua aspek yaitu pertama,proses seleksi calon pemimpin (leader selection) dan kedia,proses pengembangan pemimpin (leader development). Mari kita kupas satu persatu.
Proses seleksi pemimpin dilakukan dengan mengacu kepada criteria-kriteria itu terbagi kedalam tiga aspek yaitu kesesuaian dengan visi,misi, dann nilai-nilai organisasi; kedua , integritas dan kredibilitas dari si calon pemimpin, karena seperti itulah diuraikan didepan,ini adalah “basic ingredient” dari proses kepemimpinan;dan ketiga adalah terbentuknya “chemisty” antara pola pikir dan pola tindak si calon pemimpin dengan pola pikir dan tindak yang sudah umum berlaku didalam organisasi
2.2 MANAGING BY VALUES
Apa rahasia kesuksesan perusahaan terbesar didunia ?pertanyaan seperti ini akan selalu menarik perhatian para pelaku bisnis di belahan dunia
Selama 20tahun terakhir setidaknya terdapat 3riset master piece yang dilakukan oleh para pakar management mengenai pertanyaan tersebut
Pertama. Tahun 1982 oleh tom peaters dan Robert watermant yang kemudian menghasilkan 7S dan buku kini telah menjadi klasik, insert of excellent
Kedua. Tahun 1955 oleh duo Gim Collins dan Jerry Ryporras yang sekaligus menjadikan karya besar built to last dan terakhir adalah studies selama 5 tahun yang diterbitkan tahun 2003 lalu oleh trio pakar William joyce , niphin nohria,bruce Robertson yang dirangkum dalam buku mereka,what (really) work .
Rahasia kesuksesan perusahaan di dunia adalah selalu memiliki nilai-nilai budaya perusahaan yang kokoh. Perusahaan yang sustainabble  memang membutuhkan strategi yang mumpuni, kepemimpinan yang tangguh , sistem yang rapi, serta orang-orang yang terampil dalam menjalankan bisnis. Namun semua itu harus di bangun di atas landasan nilai-nilai budaya perusahaan yang kuat, values yang kuat akan menjadi pondasi yang kokoh bagi keberlangsungan perusahaan.
THE ULTIMATE LEADERS LEGACY
Seperti yang telah diuraikan kepemimpinan dan nilai-nilai budaya perusahaan merupakan element inti dari organisasi yang berbasis SDM. Dari pengalaman yang diperoleh adira finance, kami berani mengatakan bahwa nilai-nilai budaya perusahaan merupakan warisan terpenting yang ditinggalkan seorang pemimpin ,kenapa demikian? Saat seorang pemimpin mengalami suksesi dan harus meninggalkan jabatan yang dipegangnnya , saat itu pula pengaruhnya akan sirna,kecuali jika dia bisa meninggalkan”warisan” yang akan senantiasa hingga kini dan dijabarkan oleh penerus-penerusnya mensukseskan organisasi-organisasi
Nilai-nilai budaya korporat yang mengakar kuat akan mempengaruhi setiap karyawan baru bergabung dengan perusahaan. Melalui intraksi dengan nilai-nilai ini dalam aktivitas sehari-harinya diperusahaan, karyawan akan mengalami proses transformasi diri secara perlahan-lahan. Saat itulah semuanya sang pemimpin telah mentransformasikan para karyawan tersebut agar memiliki nilai-nilai yang tertuang didalam corporate values. Dan itu terjadi meskipun tanpa kehadiran si pemimpin dalam perusahaan.tugas ini tidak hanya terkonsentrasi di pimpinan puncak dan jajaran reksi saja,tapi juga seluruh pemimpin di berbagai lapisan. Dengan demikian penguatan nilai-nilai tersebut terjadi menyeluruh dilapisan seluruh organisasi
LEADERS AS “VALUES BUILDER”
Di adira finance mempunyai keyakinan bahwa seluruh pemimpin haruslah menjadi pembangun,penanam,dan penegak nilai-nilai budaya perusahaan (values builder) .ketika budaya-budaya itu belum ada,maka tugas terbesar tugas pemimpin adalah membangunnya.setelah nilai-nilai itu terbangun, maka tugas selanjutnya adalah menanamkan nilai-nilai tersebut ke seluruh karyawan. Dan akhirnya menjadi tugas seluruh pemimpin juga untuk menegakkan nilai-nilai budaya agar terus hidup, lestari dan terus berkembang seiring dengan perkembangnya perusahaan.
ADIRA TOP
Nilai-nilai budaya perusahaan yang dikembangkan di adira finance yaitu nilai-nilai budaya adira top. 2 element dasar sederhana perusahaan yaitu nilai-nilai (shared values) dan perilaku (comonbehafior)
Shared values adalah nilai-nilai yang diyakini bersama dan dianggap sebagai pedoman utama bagi setiap karyawan perusahaan sedangkan comonbehafior adalah panduan praktis bagi karyawan dalam menginplamentasikan nilai-nilai yang diyakini sekaligus mencangkup sangsi bagi yang melanggar nya serta imbalan bagi yang menjalankannya .dalam uraian berikut 8 nilai-nilai budaya perusahaan adira top yaitu :Advance,Discipline,Integrity,Reliable,Accountable,Teamwork,Obessed, dan professional akan dijelaskan satu persatu.harapannya ini bisa menjadi kasus perumusan nilai-nilai budaya perusahaan yang mungkin berguna bagi para pembaca.
Advance adalah sebuah prinsip yang mengedepankan sikap untuk menjadi unggul
Discipline adalah prinsip kedua bagi kami sebuah kunci sukses untuk maju
Integrity adalah prinsip ini kami anggap penting sebagai pondasi untuk mempertahankan komitmen karyawan kepada perusahaan sekaligus menjaga keutuhan perusahaan.
Reliable adalah prinsip keempat.bagi kami satunya kata dan perbuatan adalah kunci sukses bagi bisnis disektor keuangan di pembiayaan sebagaimana yang dijalankan oleh adira finance.tnpa adanya ini mustahil kami bisa meraih kepercayaan dari pelanggan.
Prinsip kelima dalam adira top setiap karyawan diadira finance dituntut untuk bersikap accountable . untuk itu pengambilan keputusan harus didukung dengan data, bukan dilandasi oleh isu atau informasi yang belum jelas kebenarannya .
Prinsip keenam adalah teamwork dalam budaya perusahaan kami.teamwork adalah sikap untuk mau bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan bersama. Teamwork dilandasi oleh sikap mau berkorban satu dengan yang lain serta tidak saling menyalahkan
Dan yang ketujuh obessed berarti sikap mental yang dicerminkan dalam tindakan atau kebiasaan yang biasa dilakukan dengan motivasi tinggi serta melalui proses yang benar
Yang terakhir bagi adira finance kami selalu menekankan nilai professional dari awal. Professional adalah prinsip yang terakhir dalam adira top . nilai-nilai professional dalam adira top dijabarkan antara lain melalui jiwa kewirausahaan yang diiringi kemampuan untuk mengkalkulasi resiko.
“GOOD CULTURE” ATAU “STRONGE CULTURE”
Jika dianggap bahwa ada yang namanya good values maka berarti adapula bad values budaya perusahaan harus bisa menjawab tantangan internal dan eksternal yang dihadapi oleh perusahaan factor internal dan eksternal tersebut diistilahkan dengan business konteks
Intinya adalah sebuah perusahaan harus bisa fit dengan konstek yang dihadapi perusahaan. Corporate curture yang bisa mengantarkan suatu perusahaan meraih kesuksesan jangka panjang, belum tentu memberikan result yang sama saat di implementasikan di perusahaan lain
Sekedar memiliki budaya perusahaan yang sesuai dengan konteks internal dan eksternal tidakla cukup. Dan yang lebih penting lagi budaya perusahaan harus benar-benar diimplementasikan secara konsisten oleh seluruh karyawan perusahaan . intinya sebagus apapun budaya yang kita miliki , tidak akan berarti jika tidak terinternalisasi secara kuat didalam perusahaan. Tugas perusahaan bukan sekedar merumuskan “GoodCulture” namun dijadikannya sebagai “StrongCulture”
BUILDING STRONG CULTURE
Kalau strongculture lebih relevan ketimbang “good culture” , pertanyaan yang mengemukakan adalah: bagaimana perusahaan membangun strong culture ? dalam bagian terkahir , yang merupakan bagian terpenting dari bab ini kami ingin berbagi pengalaman mengenai adira finance membangun strong culture nya yaitu adira top peran kolektif leader begitu krusial dalam hal ini oleh sebab itu maka pengembangan adira top sangat didorong oleh pemimpin (leader-driven). Peran pemimpin ini mencakuo 2 aspek.
Pertama adalah dalam peran pemimpin dalam menyelaraskan nilai-nilai yang terkandung didalam perusahaan tersebut dengan business konteks perusahaan yaitu visi misi
Kedua peran pemimpin dalam menghidupkan nilai-nilai tersebut dengan cara menanamkan secara mendalam ke seluruh karyawan tak hanya didatarkan intelektual (IQ : Intelektual Quotient) ,tapi juga emosional (EQ:Emotional Quotient), dan bahkan spiritual (ESQ:Spiritual Quotient).
Untuk membangun nilai-nilai EQ dan SQ ada 2 hal yang harus dilakukan di adira vinance yaitu communicating algning . communicating adalah proses sosialisasi agar setiap karyawan di perusahaan benar-benar memahami setiap values yang tercantum dalam budaya perusahaan sedangkan aligning adalah proses internalisasi value agar melekat dengan perilaku keseharian karyawan.
Sebagai perusahaan yang percaya pada kekuatan SDM kami percaya pada pernyataan :”Win your employee’s heart first,before winning the customer’s heart”. Dan didalam giant-leap organization, alat ampuh untuk menenangkan hati karyawan adalah melalui nilai-nilai budaya perusahaan yang kokoh.
2.3 The Power of Team Synergy
Sinergi adalah esensi dari sebuah tim, sebuah tim bisa dikatakan betul-betul sebagai tim hanya jika ia mampu menghasilkan sinergi. Artinya, anggota-anggota yang membentuk tim tersebut mampu menghasilkan output yang lebih besar dari penjumlahan hasil yang mereka capai secara individual. Efektifitas sebuah tim ditentukan oleh kemampuan tim tersebut dalam menghasilkan sinergi di antara anggota-anggota yang membentuknya.
Ada 5 aspek penting yang memungkinkan terwujudnya sinergi tim (team synergy) di dalam sebuah Giant-Leap Organization, yaitu:
1.      Result-Focused Goal.
Aspek pertama adalah adanya tujuan tim yang berfokus pada hasil (result-focused goals). Tujuan yang berfokus pada hasil ini memainkan peran penting bagi sebuah tim untuk mengarahkan (directing) tim tersebut dalam menjalankan fungsinya. Langkah-langkah untuk membangun result-focused goal  adalah:
a.       Mission-vision. Merupakan rencana usaha dan arahan yang jelas kemana suatu usaha mau bergerak.
b.      Strategic theme. Tema strategik merupakan lanjutan dari misi dan visi, pada langkah ini tema strategik adalah rencana program sehingga tim untuk mencapai dan bagaimana untuk mencapai tujuan. Tema strategik ini dirumuskan untuk kurun waktu yang telah ditetapkan
c.       Five year palan-One year plan
Langkah ini menetapkan berapa lamakah suatu program dari suatu aktivitas untuk mencapai tujuan dilaksanakan. Apakah selama kurun waktu 1 tahun atau lebih.
2.      Team Chemistry. Aspek kedua adalah kesenyawaan tim (team chemistry) yang memungkinkan tim tersebut menjadi sebuah entitas yang kohesif dan solid dalam menjalankan dan menuntaskan setiap tugas yang diembannya secara baik. Karena alasan itu team chemistry  ini penting untuk megikat (bonding) semua anggota tim menjadi sebuah sub-organisasi yang solid. Adapun aspek yang dapat mendorong terbentuknya team chemistry adalah:
a.       Shared values. Merupakan nilai-nilai yang yang secara bersama-sama diyakini oleh anggota-anggota yang terlibat di dalam tim
b.      Cohesive activities. Merupakan aktivitas-aktivitas yang membangun kebersamaan tim yang secara berkala dilakukan oleh perusahaan.
c.       Amoebic team formation. Adanya mekanisme pembentukan tim yang fleksibel untuk menyelesaikan suatu persoalan tertentu melalui gugus tugas-gugus tugas.
3.      Team Empowerment. Aspek ketiga adalah pemberian tanggung jawab dan otoritas secara penuh kepada tim dalam menjalankan dan mewujudkan misi dan tujuan yang diemban tim. Aspek ini memiliki fungsi untuk pemberdayaan tim, proses dari pemberdayaaan tim ini meliputi 3 komponen yaitu kompetensi (competence), kepercayaan (trust), delegasi (delegasion). Aspek ini merupakan bagian penting dalam keseluruhan kerja tim karena disinilah tim mampu memaksimalkan kinerjanya (performing).
4.      Synchronized Collaboration. Aspek keempat adalah adanya kolaborasi yang teratur rapi di mana anggota dan seluruh fungsi yang ada di dalam tim tersebut saling melengkapi, saling mendukung, dan saling memperkuat dalam mewujudkan misi dan tujuan tim yang telah ditetapkan. Kolaborasi yang teratur dan rapi ini memungkinkan terjadinya penyelarasan (orchestrating) sumber daya yang dimiliki oleh tim. Ada 3 hal untuk menciptakan synchronized collaboration  yaitu:
a.       Aligned KPI. KPI (key performance indicator) yang selaras satu sama lain
b.      Pelaksanaan siklus PDAC (plan-do-check-action)
c.       Team leader
5.      Team Recognition. Aspek kelima adalah pemberian penghargaan kepada siapapun anggota tim yang mampu menunjukkan kinerja baik di dalam sebuah tim yang efektif aspek ini penting krena disinilah anggota tim menemukn manfaat dan makna dari keikutsertaaan mereka di dalam tim. pemberian penghargaan kepada anggota yang berkontribusi di dslsm tim merupakan sumber terwujudnya motivasi tim (motivating)
2.4 People-Focused Execution
Di dalam giant-leap organization, perusahaan harus menjadi people-focused execution. Karena dalam sutu perusahaan harus mampu mengeksekusikan suatu planing dan strategi. Karena yang menyebabkan seuatu usaha itu gagal bukan terletak pada strategi yang salah tetapi perusahaan itu tidak mengeksekusikan strategi itu dengan baik. Eksekusi adalah kemampuan unik yang dimiliki oleh perusahaan. Eksekusi merupakan hasil chemistry dari beragam aspek di dalam organisasi. Ada tiga aspek penentu kesuksesan eksekusi di dalam giant-leap organization yang harus diperhatikan oleh setiap pemimpin bisnis.
1.      Strategy, sebuah eksekusi tak menghasilkan output yang maksimal jika strategi yang mengarahkan tidak tepat. Karena strategi itu bisa disebut sebagai pengarah eksekusi(direction execution). Memiliki beberapa aspek yang meliputi:
a.       Sound strategy comes first. Strategi dikatakan baik jika ia berkontribusi terhadap penguatan keunggulan bersaing perusahaan. Pada spek ini menekan kan kepada isi dari strategi yang itu sendiri.
b.      Operationalizing vision strategy. Stelah isi strateginya tepat, maka tantangan para pemimpin bisnis berikutnya adalah bagaiman mengoperasionalkan visi dan strategy tersebut ke dalam kegiatan sehari-hari perusahaan.
c.       Managing change. Mengelola perubahan dalam proses eksekusi merupakan hal yang penting karena eksekusi strategi selalu menghasilkan perubahan-perubahan dalam organisasi. Perubahan ini meliputi perubahan pada struktur organisasi, kewenangan dan tanggung jawab kerja, pemangkasan pegawai, pendekatan pemberian penghargaan dan insentif, dan sebagainya.
2.      Process. Proses yang berlangsung dan dijalankan di dalam organisasi. Proses ini menjadi semacam kendaraan bagi suksesnya eksekusi (vehicle of execution). Proses ini meliputi:
a.       Process excellence. Proses pembentukan standard operating procedure (SOP), monitoring dan control, pembentukan budaya layanan, manajmene kualitas, pengukuran kinerja, reward dan punishment.
b.      Continuous improvement. Setelah process excellence mampu dibangun, maka tentu saja pekerjaan tak selesai di situ saja.  Agenda penting berikutnya adalah bagaimana process excellence tersebut bisa diperbaiki dari waktu ke waktu sehingga proses yang dihasilkan akan akan bisa disempurnakan. Continuous improvement ini penting karena dengan adanya ini maka proses akan terus beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi baik eksternal maupun internal.
3.      Leadership. Pemimpin yang punya peran sentral mengendalikan proses eksekusi. Esensi dasar kepemimpinan adalah jika dia sebagai pemimpin mampu menuntaskan pekerjaan dengan baik melalui orang-orang yang anda pimpin. Untuk bisa mewujudkan hal ini maka setidaknya ada dua pekerjaan utama seorang pemimpin.
a.       Pertama adalah mengembangkan kemampuan anak buah sehingga mereka cakap dan kompeten dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang diembannya.
b.      Kedua, setelah kemampuan mereka terbangun, maka selanjutna anda harus menempatkan mereka pada posisi-posisi yang sesuai dengan kemampuan mereka.
2.5 Winning spirit.
Menjadi seorang pemenang memang relative sangat mudah jika kita hanya bermain di area yang selama ini kita tekuni, apalagi jika menghadapi lawan yang secara kompetensi dibawah kita. Kemeangan seperti ini tidak istimewa. Karena itulah, spirit meraih menenangan harus diwujudkan dalam keberanian untuk memasuki area baru yang selama ini belum kita geluti (unknow area) sekaligus keberanian untuk menetapkan target diluar kebiasaan.
Untuk memperjelas konsep einning spirit yang kami maksud, berikut ini matrix yang menggambarkan beragam mindset dalam menyikapi tantangan berupa target dan area kompetensi yang baru.
Strategy Target
Play Not to Lose
Play to Win
Just Play
Not Playing
Ordinary Target
·         Ketika perusahaan hanya berani untuk bermain di area lama (known area)  yang selama ini telah digelutinya, dengan target yang biasa-biasa saja (ordinary Target), maka inilah mindset meraih meneangan yang hanya diiringi dengan asal-asalan (just play).
·         Kondisi kedua terjadi ketika kita berani menetapkan target yang lebih menantang (strategy target) namun dalam area yang itu-itu saja (known area), maka inilah mindset meraih kemenangan yang sekedar didasari oleh keinginan untuk mempertahankan posisi juara yang telah diraih sebeblumnya (play not to lose).
·         Ketika perusahaan telah mulai berani merambah area baru (unknown area) namun masih belum berani menetapkan target yang luar biasa, maka bisa dikatakan bahwa ini hanya sekedar upaya uji coba, belum bermain dalam artian yang sebenarnya.
·         Kondisi paling menantang adalah ketika perusahaan berani untuk memasuki area baru dengan target yang extraordinary, inilah mindset untuk mersih menenangan yang sesungguhnya(playto win).

3 kondisi yang harus ada di dalam suatu organisasi agar memiliki mindset play to win. Kondisi tersebut adalah
1.      Guts to explore new thing
2.      Candid dan natural feedback
3.      Openess

1.       GUTS TO EXPLORE NEW THING

Kondisi pertama yang menjadi pra syarat agar mindset “play to win” tumbuh subur dalam perusahaan adalah adanya guts to explore new thing. Ini adalah kesadaran kolektif di antara semua leaderdi dalam perusahaan bahwa untuk menjadi lebih baik dan setiap kesuksesan ada biayanya. Dalam melakukan eksperimen hal baru, perusahaan seringkali dibayang-bayangi oleh rasa was-was akan biaya yang harus mereka tanggung sebagai akibat kesalahan dalam mengambil langkah.
      Ini adalah kesalahan yang dilakukan ketika mencoba suatu hal yang baru. Karyawan yang melakukan kesalahan jenis ini tetap dihargai tetapi bukan berarti menjadikan kesalahan sebagai sebuah yang bisa ditoleransi.

2.      CANDID AND HONEST FEEDBACK
Kondisi kedua untuk mewujudkan mindset “play to win” dengan adanya feedback yang jujur dan tidak dibuat-buat.
Untuk melakukan feedback yaitu berdasarkan pencapaian target, sehingga karyawan bisa meningkatkan kinerjanya dan sangat penting untuk memanfaatkan informasi yang dijalankan secara tepat tujuan. Setelah itu barulah leader menyelesaikan permasalahan yang muncul dan akan menampung feedback agar semua keputusan-keputusan akan masuk dalam mekanisme untuk menuntut adanya perubahan juga mengetahui  kemampuan-kemampuan karyawan agar suatu perubahan dapat terjadi.

3.      OPENESS
Dengan adanya keterbukaan maka akan muncul kepercayaan dalam perusahaan. Agar perusahaan bisa melakukan inovasi-inovasi baru dengan target menantang. Karena untuk menjadi pemenang yang sesungguhnya suatu perusahaan harus menunjukkan pentingnya keterbukaan dalam perusahaan.
AKTUALISASI DARI PERUSAHAAN
1.      DREAM BIG, THINK BIG
Sesuatu yang besar dimulai dari mimpi yang besar. Dalam perusahaan, bermimpi juga bisa menjadi semacam “lentera” yang menunjukkan kondisi perusahaan mendapatkan gambaran mengenai target yang bagus yang ingin diraihnya. Tanpa mimpi perusahaan akan terus terlena dengan kesuksesan masa kin dan lupa akan kesuksesan masa datang.
Mimpi masih mungkin untuk diwujudkan. Untuk itulah, diperlukan pemikiran-pemikiran besar (big think) untuk mewujudkan mimpi tersebut.


2.      GOOD IS NOT ENOUGH
Sekedar menjadi baik tidaklah  cukup. Jangan cepat merasa puas akan hasil yang telah dicapai. Mindset cepat berpuas diri akan menghalangi seseorang untuk berprestasi lebih baik lagi. Dan dalam perusahaan perlu terus menantang dirinya sendiri dan tidak berhenti hanya sebatas melakukan evaluasi.

3.      HEALTHY COMPETITIVE ENVIRONMENT
Seorang pemenang terlahir dalam lingkungan yang tepat lingkungan internal dlam iklim kompetisi yang sehat antar karyawan akan merangsang upaya-upaya perbaikan dalam rangka menjadi yang terbaik. Tidan bisa dipungkiri bahwa kompetisi yang sehat akan mendorong peningkatan kualitas diri. Dengan adanya transparansi serta obyektifitas, karyawan akan lebih termotivasi untuk menunjukkan kinerja terbaiknya karena sadar bahwa setiap orang meimliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan promosi asal bisa menunjukkan kesungguhan dalam berprestasi.

4.      SKY IS THE LIMIT
Karyawan yang memiliki mentalitas akan menjadikan pencapaian kinerja yang baik dan semakin baik menjadi semacam “petualangan” yang menggairahkan bagi keryawan, bukan beban yang memberatkan. Karena kalau hal ini sudah menjadi keyakinan maka otomatis potensi dan kemampuan seseorang akan senantiasa terkondisikan untuk terus berkembang.  Dalam membumikan “winning spirit” didalam perusahaan mindset “play to win” membutuhkan kondisi-kondisi tertentu dalam penjelasan sebelumnya. Dan perusahaan harus bisa mempertahankan kondisi-kondisi yang memungkinkan mindset”play to win” akan tetap lestari.

2.6 HUMAN EMPATHY
            Sesuai dengan filosofi yin-yang, sesuatu seringkali membutuhkan pasangan agar tercapai keseimbangan. Dan dalam praktek dunia bisnis semangat meraih kemenangan (winning spirit) yang tidak terkendali akan menjadikan munculnya ketidakseimbangan, dengan tampak saling menjatuhkan. Untuk menyeimbangkannya yakni sadar untuk selalu mempertanyakan setiap pilihan yang diambil. Human empathy memang bukan sesuatu yang terkait langsung dengan memaksimalkan profit. Jika winning spirit bisa membuahkan hasil berupa sales, profit, dan market share, maka human empathy lebih berorientasi pada hasil yang bersifat jangka panjang. Jika winning spirit adalah gas, maka human empathy bertindak sebagai rem. Analogi semacam ini bukan untuk menunjukkan keduanya berada pada posisi yang bertolak belakang, justru sebaliknya, keduanya saling melengkapi. Untuk menjadi pemenang sejati, dibutuhkan rasa empati. Untuk menumbuhkan sikap empati akan lebih mudah yaitu dengan mempertontonkan permasalahan secara langsung yang ada dimasyarakat. Agar spirit human empathy bisa tumbuh, ada 3 peran yang dilakukan perusahaan:


FACILITATING BALANCE OF LIFE
1.      Family Life
Peran perusahaan dalam memfasilitasi kehidupan keluarga karyawan buka berarti bahwa perusahaan perlu melakukan campur tangan dalam wilayah personal mereka.  Perusahaan harus bisa menjalankan peran fasilitator secara proportional, sesuai dengan batas-batas etika yang ada.
Adira Finance memberlakukan jam kerja yang memungkinkan setiap karyawan untuk bisa.Membagi waktu secara proporsional bersama keluarga. Dan dukungan keluarga terhadap aktifitas karyawan bersama Adira Finance juga menjadi lebih besar.
2.      Professional Life
Sejak awal yang terjalin antara perusahaan dan karyawan memang hubungan bisnis secara professional. Hubungan inilah yang menjadi inti kehidupan karyawan ditempat kerja. Dalam professional life ini, perusahaan bisa berperan secara langsung melalui mekanisme karir yang adil dan transparan serta mekanisme kompensasi yang layak.
Karyawan tidak hanya dinilai secara adil, tetapi mereka juga harus tahu mereka dinilai secara adil. Juga perlu ada reward yang sesuai agar karyawan merasa bahwa perusahaan memberikan penghargaan sepantasnya atas jerih payah yang dilakukannya.

3.      Social Life
Perusahaan dan masyarakat berada pada ruang yang sama. Perusahaan tidak bisa mengisolasi antara dua objective tersebut akan memberikan manfaat jangka pendek dan panjang sekaligus.
Peran perusahaan untuk memfasilitasi kontribusi karyawan dalam kehidupan social yang menjadi sesuatu yang tidak bisa di tawar-tawar lagi. Dengan ini spirit human empathy akan lebih mudah ditanamkan dalam diri karyawan. Harapannya, hal ini akan menjadi spirit yang melekat dalam aktivitas keseharian mereka menumbuhkan semangat kompetisi yang beretika, sekaligus memberikan suntikan energy baru melalui hidup yang laebih bermakna.

4.      Spiritual Life
Spiritiualitas memang bagian dari kebutuhan manusia. Yang paling mendasar adalah tuntutan untuk bertahan hidup, lalu kebutuhan untuk mendapatkan rasa aman, selanjutnya kebutuhan untuk diterima oleh orang lain dan keinginan untuk mendapat penghargaan juga yang tertinggi yaitu aktualisasi diri dalam rangka menemukan makna hidup.
Adira Finance memiliki ritual rutin untuk menjadikan nilai-nilai spiritual lebih tertanam dalam diri karyawan. Ritual tersebut berupa budaya doa pagi sebelum memulai pekerjaan. Kecerdasan spiritual yang sempurna akan membantuk kesadaran social yang prima.
BUILDING A HOLISTIC COMPANY
1.      Holistic Company is Sustainable Company
Perusahaan tidak berada pada posisi untuk memilih salah satu dan mengabaikan yang lainnya. Holistic company adalah tipe perusahaan yang mampu mengintegrasikan paradigm intelektual, emosional dan spiritual dalam satu atap.
Bukanlah sekedar perusahaan yang menerapkan paradigm spiritual, namun perusahaan yang mampu mengintegrasikan IQ secara tepat dan proporsional. Sejarah telah menjadi saksi bagaimana perusahaan-perusahaan raksasa dengan nama yang legendaries akhirnya benar-benar hanya tinggal sejarah sebagai akibat keinginan menang yang tidak diimbangi kecerdasan spiritual.

2.      Building Holistic Company: The Concept of Corporate  SQ
Pandangan yang menganggap bahwa manusia hanya terdorong oleh motivasi yang berkaitan dengan financial akan berkonsekuensi pada penciptaan lingkungan kerja yang hanya mengarah ke sana. Karyawan didorong untuk terus meningkatkan kinerja dengan berbagai iming-iming materi.  Corporate Spiritual Quotient (SQ) yaitu saat tujuan-tujuan mulia tersebut menemukan tujuannya. Dan perusahaan yang memiliki SQ akan melihat bisnis mereka sebagai bagian dari sebuah sistem kemanusiaan universal.
INSPIRING THE WORLD
Menjadikan perusahaan sebagai inspirator bagi pihak-pihak eksternal. Jika inio bisa dilakukan, maka sebenarnya efek yang lebih besar akan dirasakan oleh karyawan-karyawan diperusahaan sendiri. Adira Finance termasuk perusahaan yang ingin berperan aktif sebagai inspirator bagi seluruh dunia, mulai dari lingkup keluarga hingga institusi eksternal. Dan berusaha agar internalisasi kecerdasan emosional dan spiritual yang diterapkan kepada karyawan tidak hanya berhenti pada mereka. Institusi lain yang memiliki tanggung jawab terkait diharapkan juga bisa menggali inspirasi dari apa yang telah dilakukan Adira Finance.

























BAB 3
Penutup
3.1  kesimpulan
suatu kinerja yang baik dalam perusahaan/organisasi dapat terwujud adalah tergantung kepada orang (people). Harus diakui bahwa strategi bisnis, struktur organisasi, ssistem-sistem yang dibangun, toools manajemen memang memegang peran cukup penting, namun di atas itu semua, oranglah yang menjadi penggerak utama “mesin pertumbuhan”. Dan orang pulalah yang memungkinkan kinerja mengesankan tersebut berlangsung konsisten dan sustainable dalam jangka panjang. Giant leap organization adalah organisasi yang mampu menacapai lompatan kinerja yang konsisten dan sustainnabble dalam kurun waktu yang lama. Giant leap organization bisa diwujudkan jika pengelolaan organisasi tersebut berpusat pada kekuatan sumber  daya manusia.
Di dalam giant leap organization, melalui sistem kokoh yang berbasis pada pengembangan potensi sumber daya manusia,”orang-orang bisa” akan menjadi “orang-orang luar biasa”. Melalui iklim kerja yang diciptakan, buadaya perusahaan yang dipraktekkan, pola kerja berfokus pada tim, maka potensi sumber daya manusia yang biasa-biasa saja akan mampu dioptimalakan menjadi kekuatan yang luar biasa.       

















DAFTAR PUSTAKA
-          Atmadja,Stanley S.2009. Making The Giant Leap. Jakarta : Gramedia



No comments:

Judul Diunggulkan

JURNAL PENELITIAN PEMERIKSAAN AKUNTANSI - PEMERIKSAAN TERHADAP PIUTANG DAGANG

Pemeriksaaan Terhadap Piutang Dagang ( Account Receivable) Pada PT Bintang Baru Terus Jaya Oleh: Riza Marveni 1 Ri z ky Purnom...